Jumlah kasus COVID-19 di Kabupaten Pangandaran menurun. Kegiatan belajar mengajar tatap muka pun mulai digelar kembali.
Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan kasus COVID-19 di Kabupaten Pangandaran saat ini kasus cenderung menurun. Menurut dia, saat ini Pangandaran berada di zona kuning atau risiko penyebaran rendah.
"Memang pada Januari dan Februari 2021, kasus COVID-19 sempat melonjak hingga di angka sekitar 400 kasus. Itu tidak hanya terjadi di Pangandaran saja, tetapi di mana-mana daerah di Jawa Barat kasusnya juga meningkat," kata Jeje, Senin (8/3/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia bersyukur dengan menurunkan kasus COVID-19 sehingga kegiatan belajar mengajar tatap muka mulai diberlakukan. "Alhamdulillah kegiatan sekolah mulai berjalan sekarang. Keluhan orang tua sedikit terobati," ucap Jeje.
Kini Pemkab Pangandaran tengah menyiapkan untuk pelaksanaan vaksinasi bagi para guru. "Kita sedang usulkan ke provinsi untuk pendistribusian vaksin termasuk untuk para guru," ujar Jeje.
Untuk mempertahankan zona kuning, dirinya mengimbau kepada masyarakat di Pangandaran agar selalu menaati protokol kesehatan, gunakan selalu masker, hindari kerumunan dan melakukan pola hidup sehat dan bersih. "Sebenarnya mudah untuk mempertahankan zona kuning, tinggal mau pakai masker, hindari kerumunan, pola hidup sehat dan bersih. Memang yang agak sulit itu menjaga kerumunan di tempat-tempat tertentu termasuk hajatan, meskipun waktunya dibatasi, tetap saja kerumunan tidak dapat dihindari," tutur Jeje.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdikpora Kabupaten Pangandaran Dodi Djubardi membenarkan kegiatan belajar mengajar tatap muka sudah diberlakukan, meskipun belum menyeluruh. Menurut Dodi, masih ada beberapa kecamatan yang belum melaksanakan pembelajaran tatap muka. Karena di wilayah tersebut masih ada yang terpapar COVID-19 sehingga belum mendapatkan rekomendasi dari Gugus Tugas COVID-19 baik Gugus Tugas tingkat kecamatan maupun tingkat kabupaten.
"Salah satu alasan Gugus Tugas mulai diberlakukan pembelajaran tatap muka karena di daerah tersebut tidak ada yang terpapar Covid-19," ujar Dodi.
Lalu ada beberapa persyaratan lainnya dipenuhi seperti surat pernyataan dari orangtua murid dan memenuhi kelengkapan APD, seperti masker, tempat cuci tangan, face shield dan hand sanitizer. "Untuk jumlah siswa pun masih dibatasi. Hanya 50 persen dan dibagi per kelompok," kata Dodi.
Jumlah Sekolah Dasar yang sudah melakukan pembelajaran tatap muka di Kabupaten Pangandaran yakni sebanyak 139 dari 284. Untuk jenjang SMP ada di Kecamatan Langkaplancar, Cigugur, Parigi, Pangandaran dan Cijulang yang sudah melakukan tatap muka.
"Yang lainnya belum mendapat rekomendasi dari Gugus Tugas karena masih ada yang terpapar COVID-19 di wilayah tersebut," ucap Dodi.
Data COVID-19 di Kabupaten Pangandaran pada 7 Maret 2021, kasus terkonfirmasi positif Corona 16 orang isolasi di RS Pandega ditambah 43 orang jalani isolasi mandiri.
Lihat juga Video: Disdik Parepare Masih Timbang-timbang Rencana KBM Tatap Muka di Sekolah