Jalaluddin Rakhmat wafat akibat COVID-19. Meninggalnya cendikiawan itu menambah daftar tokoh di Jawa Barat yang meninggal karena COVID-19.
Berikut deretan tokoh di Jabar yang meninggal dunia karena COVID-19 :
1. Wakil Ketua PDIP Jabar Gatot Tjahjono
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wakil Ketua PDIP Jabar Gatot Tjahjono telah berpulang pada Jumat (27/3/2020) malam. Politisi tersebut meninggal saat menjalani perawatan di ruang isolasi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Kota Bandung karena terpapar virus Corona (Covid-19).
Sebelum meninggal, diketahui Gatot terpapar Covid-19 usai menghadiri Musda XIV Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Jabar di Kabupaten Karawang pada 9 Maret 2020. Gatot kemudian masuk RS Borromeus Bandung pada 16 Maret. Keluarga awalnya menduga Gatot sakit karena tipes atau demam berdarah.
"Hari berganti hari, papa pun berangsur membaik dengan trombosit naik, nafsu makan membaik walaupun demamnya tidak turun turun. Akhirnya kami melakukan CT Scan dan mendapatkan diagnosa bahwa kemungkinan ayah kami mendapatkan wabah Covid-19," kata Adyesa Kevindra Albari, salah satu anak Gatot, dalam pesan singkatnya, Sabtu (28/3/2020).
Gatot dipindahkan ke RSHS Bandung. Selama menjalani perawatan di RSHS Bandung, Gatot sempat dua kali setop jantung. Keluarga dan kerabat menyebut Gatot dua kali dikabarkan tutup usia.
"Tetapi di hari ini, tanggal 27 Maret 2020, perjuangan pun harus menemui waktu terakhirnya, ayah kami pun terpaksa menyerah dengan segala penyakit yang ada. Kami semua, keluarga, dukungan para dokter, teman dan sahabat telah berusaha dan berikhtiar untuk melakukan berbagai macam pengobatan untuk kesembuhan beliau," kata Adyesa.
Hal senada diungkapkan Wakil Ketua DPD PDIP Jabar Abdi Yuhana. "Sudah dua (kali). Pertama hari Senin kan dikabarkan meninggal ternyata masih hidup. Sekarang sama juga ini. Sementara semua sudah mengucapkan bela sungkawa," ucap Wakil Ketua DPD PDIP Jabar Abdi Yuhana saat dihubungi, Jumat (27/3).
Pada Jumat (27/2) malam, berita duka meninggalnya Gatot sempat menimbulkan kesimpangsiuran. Pihak keluarga dan rekan sejawat dari partai berlogo banteng itu sempat mengabarkan bahwa Gatot meninggal pada pukul 20.00 WIB.
Potret digital dan ucapan belasungkawa bagi Gatot telah beredar di sejumlah Whatsapp Group (WAG). Namun, pada pukul 21.08 WIB, detak jantung mantan anggota DPRD Jabar itu kembali berdenyut. Pihak keluarga dan pengurus PDIP Jabar memastikan Gatot masih hidup.
Satu jam kemudian, pihak keluarga mengabarkan kembali bahwa Gatot telah meninggal dunia pada pukul 22.20 WIB. "Jadi sepertinya ya percaya nggak percaya (mungkin) menunggu anaknya dulu. Dokter juga sudah menyatakan meninggal dunia," ucap Yoga Mahardika, keponakan Gatot saat dihubungi.
Pihak keluarga juga telah melakukan tes Covid-19 melalui alat yang disediakan oleh Dinas Kesehatan Jawa Barat. "Hasilnya di dalam keluarga kami ada yang positif ada yang negatif," kata Adyesa, anak Gatot.
Menurut dia, pihak keluarga juga turut melakukan isolasi secara mandiri dan kini telah melewati masa inkubasi selama dua minggu. "Alhamdulillah kami sekeluarga tidak mendapatkan gejala-gejala yang berarti," kata Adyesa.
2. Perintis Partai Keadilan Sejahtera Hilmi Aminuddin
Kabar duka datang dari kancah politik pekan ini. Ustaz Hilmi Aminuddin, perintis dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), meninggal dunia di RS Santosa, Kota Bandung, Selasa (30/6/2020). Sejumlah tokoh pun bertazkiah dan mengungkapkan belasungkawa yang mendalam terhadap kepergian mantan Ketua Majelis Syuro PKS periode 2003-2015 itu.
Sejumlah tokoh pun mengenang sosok Hilmi. Ketua Umum DPW PKS Jawa Barat Haru Suandharu mengaku bertemu terakhir dengan ustaz Hilmi sekitar 6 bulan yang lalu. Setelah itu keduanya masih sering berkomunikasi melalui telepon.
"Saya, terakhir bertemu dengan beliau sekitar 6 bulan lalu saat mengundang beliau memberikan ceramah. Tapi, di saat pandemi COVID-19 ini kami masih intens berkomunikasi. Beberapa kali, beliau menelepon dan menasihat. Saya sangat kehilangan orang tua dan guru saya," kata Haru yang mengenal Ustaz Hilmi sejak 20 tahun lalu itu.
Mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan turut mengucapkan turut berbelasungkawa atas meninggalnya pendiri PKS itu. "Beliau tentu sebagai pendakwah, penceramah, guru agama yang sangat dikenal luas masyarakat Indonesia, khususnya keluarga besar PKS," kata Aher, sapaannya.
Menurut informasi yang diterima, almarhum Hilmi Aminuddin sebelumnya mengeluh sakit diare kemudian dia dirawat di rumah sakit dan sempat menjalani opname. "Almarhum sudah hampir seminggu dirawat di rumah sakit," kata Aher.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau Emil turut berbelasungkawa atas berpulangnya ustaz Hilmi Aminuddin. Emil mengaku kerap mendapat nasihat dari Hilmi dalam beberapa kali pertemuan pribadi. "Nasihat-nasihatnya (ustaz Hilmi) menjadi bekal dalam kehidupan saya," kata Emil.
Di bidang keagamaan, Hilmi merupakan sosok yang sangat dihormati oleh jemaahnya dan pendiri harakat tarbiyah di era 1980-1990.Hilmi Aminuddin adalah putra Danu Muhammad Hasan, satu dari tiga tokoh penting Darul Islam (Tentara Islam Indonesia) pimpinan Kartosoewirjo.
Wafatnya ustaz Hilmi Aminuddin sempat menimbulkan pertanyaan, pasalnya beliau dimakamkan dengan protokol COVID-19 di Desa Pagerwangi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) pada hari yang sama.
Saat dikonfirmasi, Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Percepatan (GTPP) COVID-19 KBB Agus Ganjar Hidayat membenarkan jika almarhum terkonfirmasi positif melalui hasil swab test di RS Santosa. "Ya betul berdasarkan hasil swab test di RS Santosa yang bersangkutan (Hilmi) positif COVID-19," kata Agus saat ditemui, Rabu (1/7).
3.Mantan Plt Walikota Bandung Solihin
Pemerintah Provinsi Jawa Barat akhirnya buka suara mengenai Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat Mochamad Solihin yang terpapar COVID-19. Pria yang pernah menjadi Penjabat Sementara (Pjs) Walikota Bandung itu dinyatakan terkonfirmasi setelah menjalani swab test.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar Daud Achmad membenarkan hal tersebut. Menurutnya setelah dilakukan pelacakan ke pihak keluarga almarhum, ditemukan dua orang lainnya yang juga terpapar virus Corona.
"Dua orang yang positif," ucap Daud saat dihubungi wartawan, Kamis (2/7/2020).
Ia mengatakan, dua anggota keluarga almarhum telah menjalani isolasi di Gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jabar, Kota Cimahi. Sedangkan, anggota keluarga lainnya yang pernah menjalani kontak erat, turut melakukan isolasi mandiri.
"Tracing terus dilakukan dan ditindaklanjuti dengan langkah yang diperlukan misalnya swab, isolasi dan sebagainya," tutur dia.
Sebelum meninggal pada 1 Juli 2020 kemarin, almarhum pernah mengeluhkan demam pada 26 Juni lalu. Ia dirujuk ke rumah sakit dan dilaksanakan prosedur penanganan COVID-19. Pria yang dikenal ramah itu menjalani tes swab pada 27 Juni, dan hasilnya keluar pada 29 Juni.
Solihin dimakamkan dengan protokol COVID-19. Sejumlah kolega dan rekan sejawat di lingkungan Pemprov Jabar pun melaksanakan salat gaib untuk mengantarkan almarhum ke haribaannya.
4.Politisi PKS Senior Nur Supriyanto
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Jawa Barat tengah berkabung. Salah seorang anggotanya, Nur Supriyanto, meninggal dengan keterangan terpapar virus Corona atau COVID-19. Anggota Dewan dari Dapil 8 Jabar itu meninggal setelah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Mitra Keluarga, Bekasi, pada Kamis (27/11/2020) malam.
Ketua Fraksi PKS DPRD Jabar Haru Suandharu mengatakan, sebelum dirawat, kondisi kesehatan Nur menurun sejak awal November. Dari kabar yang diterima Haru, Nur mengeluhkan mengalami darah rendah sehingga diharuskan beristirahat total di rumah sakit.
"Beliau punya darah rendah. Saya bilang, 'Pak Nur, jangan pikirkan dulu urusan di Dewan segala macam. Istirahat dulu'. Baru minggu lalu Pak Nur memberitahu saya bahwa beliau positif (COVID-19) dan meminta doa untuk menjalani isolasi," ujar Haru saat dihubungi detikcom, Jumat (27/11).
"Kenapa nggak sembuh-sembuh darah rendahnya, karena ketika di-swab positif. Saya terus kontak-kontakan dengan beliau, kemudian tiga hari berikutnya, teman memberi tahu saya, Pak Nur masuk ke ICU karena kondisinya drop terus. Setelah di-swab itu makin drop," Haru melanjutkan.
Haru mengatakan saat ini PKS kehilangan salah satu kader terbaiknya. Karier Nur pun moncer di belantika politik dengan menjadi anggota Dewan selama lima periode, satu periode dilalui di DPRD Kota Bekasi dan empat periode di DPRD Jabar.
"Beliau alumni UNJ. Saat di kampus, sudah menjadi aktivis, beliau alumni HMI juga sampai sekarang. Selain di DPRD, juga beliau menjabat sebagai Bendahara Umum DPW PKS Jabar, kemudian juga saya kira dia kader terbaik, sejak ada DPRD tahun 1999. Pak Nur selalu jadi anggota Dewan di Bekasi, juga di Jawa Barat," tutur Haru.
"Beliau kader terbaik PKS, paling berpengalaman, cerdas, lugas, bahasa komunikasi politiknya luar biasa, dan sangat disukai teman-teman di DPRD," Haru menambahkan.
5. Jalaluddin Rakhmat
Kabar duka menyelimuti PDIP petang ini. Kader mereka, Jalaluddin Rakhmat meninggal dunia karena COVID-19.
"Telah berpulang ke Rahmatullah KH Jalaluddin Rakhmat pada hari ini, Senin 15 Februari 2021, pukul 15.45, di ICU RS Santosa Internasional Bandung," kata Ketua Bidang Pemenangan Pemilu PDIP Bambang Wuryanto saat dimintai konfirmasi, Senin (15/1/2021).
Bambang Wuryanto, yang akrab disapa Pacul, menyebut Jalaludin Rakhmat meninggal karena mengidap COVID-19. Jalaludin Rakhmat cukup terkenal pemikiran Islamnya.
"(Karena) COVID-19," ucap Pacul.
PDIP merasa kehilangan dengan kepergian Jalaludin Rakhmat. Bagi PDIP, Jalaludin Rakhmat memberikan perkembangan pemikiran Islam khususnya di Tanah Air.
"Betul. Empat hari yang lalu istrinya. Kami sungguh kehilangan tokoh yang gemar bertukar pengalaman dan gagasan. Beliau tokoh Islam yang inklusif, dan menaruh perhatian besar pada perkembangan peradaban Islam. Pancasila, modernisasi, perkembangan peradaban, religiositas, dan sastra, merupakan bidang-bidang yang menarik perhatian cendekiawan muslim ini," ucap elite PDIP, Hendrawan Supratikno, dihubungi terpisah.
Jalaluddin Rakhmat bukan sosok yang asing bagi dunia akademisi di bidang Ilmu Komunikasi. Cendekiawan asal Kota Bandung itu telah membidani puluhan judul buku yang menjadi bahan ajar dan rujukan yang digunakan oleh civitas perguruan tinggi.
Salah satu karya yang paling legendaris adalah buku Psikologi Komunikasi. Buku itu dibuat oleh Kang Jalal, sapaannya, setelah memeroleh beasiswa Fulbright dan masuk Iowa State University. Di sana, Kang Jalal mendalami ilmu komunikasi dan psikologi.
Dilansir dari laman Teras IJABI, berkat kecerdasannya Kang Jalal lulus dengan predikat magna cum laude. Karena memperoleh 4.0 grade point average , ia terpilih menjadi anggota Phi Kappa Phi dan Sigma Delta Chi.
"Pada tahun 1981, ia kembali ke Indonesia dan menulis buku Psikologi Komunikasi. Ia merancang kurikulum di fakultasnya, memberikan kuliah dalam berbagai disiplin, termasuk Sistem Politik Indonesia. Kuliah-kuliahnya terkenal menarik perhatian para mahasiswa yang diajarnya. Ia pun aktif membina para mahasiswa di berbagai kampus di Bandung. Ia juga memberikan kuliah Etika dan Agama Islam di ITB dan IAIN Bandung, serta mencoba menggabungkan sains dan agama," seperti dikutip detikcom dari laman Teras IJABI(https://www.majulah-ijabi.org/biografi-singkat.html), Senin (15/2/2021) sore.
Sejak pertama kali diterbitkan tahun 1985 oleh penerbit Rosdakarya, buku tersebut menjadi master piece yang dari Kang Jalal. Pasalnya, bukunya telah puluhan kali mengalami proses cetak ulang.
Secara singkat, di dalam buku tersebut Kang Jalal menjabarkan kaitan karakteristik manusia dilihat dari aspek psikologi dalam konteks komunikasi. Buku ini menjadi menarik karena Kang Jalal bisa menjabarkan sisi psikologi manusia sebagai pelaku komunikasi.