Suasana haru menyelimuti kediaman orang tua Prada Ginanjar Arianda di Dusun Sumanding Kelurahan Mekarsari Kecamatan/Kota Banjar. Pihak keluarga telah menerima kabar gugurnya Prada Ginanjar, Senin (15/2/2021) pagi.
Prajurit TNI yang bertugas di Batalyon Infanteri (Yonif) 400 Banteng Raider itu gugur dalam kontak senjata dantara TNI dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Intan Jata Papua.
"Pihak keluarga menerima kabar meninggalnya Ginanjar sekitar pukul 10 pagi tadi," kata Peltu Wawan Darwan, mewakili pihak keluarga. Wawan mengatakan Ginanjar merupakan anak dari pasangan Dede Anda dan Ny. Yati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wawan menjelaskan pihak keluarga menerima gugurnya Ginanjar sebagai sebuah takdir dari Yang Maha Kuasa. "Keluarga menerima, ini sudah menjadi takdir yang kami terima. Namun Ginanjar gugur saat menjalankan tugas negara, sehingga kami meyakini Ginanjar mati syahid," kata wawan.
Wawan mengatakan Ginanjar selama ini menjadi kebanggaan keluarganya karena telah berhasil menjadi anggota TNI, cita-citanya sejak kecil. "Usia Ginanjar sekitar 23 tahun. Dia sudah sekitar 5 bulan bertugas di Papua, ikut kesatuannya di Yonif 400 Banteng Raider," kata Wawan.
Wawan menjelaskan pihaknya terus melakukan komunikasi dengan pihak TNI mengenai mekanisme kepulangan jenazah Ginanjar. "Sejauh ini informasi yang kami terima, jenazah akan dibawa dari Timika dengan pesawat. Tak tahu mendarat di Jakarta atau Semarang. Kemungkinan sampai di Kota Banjar nanti malam," kata Wawan.
Rencananya, jenazah akan dimakamkan di taman makam pahlawan Bahagia Kota Banjar dengan proses pemakaman militer. "Rencana dimakamkan secara militer besok jam 10 pagi," kata Wawan.
Sementara itu suasana rumah duka mulai ramai dikunjungi para pelayat. Sejumlah anggota TNI dan Polri juga tampak berjaga dan melayat.
Saksikan juga 'Kapolda Papua Blak-blakan Minta Kasus HAM Dituntaskan':