Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Pandeglang mengakui membuat angket pertanyaan untuk guru SD dan SMP yang isi pertanyaannya menyinggung soal calon di Pilkada 2020 lalu. Angket itu dibuat pada Rabu (10/2) dan disebar ke kepala sekolah dan koordinator administrasi (kormin) agar didistribusikan ke guru-guru.
"Angket mah riset pribadi, riset ingin tahu pendapat-pendapat guru-guru, tidak ada kaitannya dengan Pilkada," kata Sekdis Dindikbud Kabupaten Pandeglang Sutoto dikonfirmasi detikcom, Kamis (11/2/2021).
Angket itu ia buat dengan alasan riset. Sutoto meminta bantuan ke kepala sekolah dan kormin agar disebar ke guru-guru. Ia menegaskan bahwa itu bukan untuk kepentingan terkait Pilkada lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu baru kemarin, ngambil sampel doang, kalau Pilkada kan harus keseluruhan diketahui, itu sampel doang," ujarnya.
Di angket itu, ia tidak meminta guru untuk menyebutkan nama lengkap. Sejauh ini, katanya, sampel dikumpulkan ada 2.000 guru se-Pandeglang dan sudah ditutup.
"Makanya ku abdi teu (sama saya tidak) dikasih nama. Kita nggak tahu gurunya siapa, kepalanya (kepala sekolah) siapa, dianonimkan," tutur Sutoto.
Angket soal dukungan guru di Pilkada Pandeglang sebelumnya disebar dengan lima pertanyaan di Google Form. Pertama, pengisi angket ditanya identitas pekerjaan apakah sebagai kepala TK/PAUD, kepala SD, kepala SMP, guru TK/PAUD, guru SD, guru SMP, operator TK/PAUD, operator SD/SMP, atau tenaga administrasi SD/SMP.
Pertanyaan kedua sampai keempat diisi dengan pilihan di mana alamat tugas berdasarkan kecamatan dan kelurahan/desa dan unit kerja atau sekolah yang menjadi tempat bekerja. Terakhir, pengisi angket ditanya soal siapa yang layak memimpin Kabupaten Pandeglang untuk pembangunan 2021-2025.
Di kolom jawaban pertanyaan ini, ada dua jawaban yang harus dipilih yaitu apakah pasangan Irna Narulita-Tanto Warsono Arban atau Thoni Fathoni Mukson-Miftahul Tamamy. Kedua nama itu adalah nama pasangan di Pilkada 2020 yang berdasarkan hasil hitungan di KPU suara terbanyak ada di petahana Irna-Tanto.
(bri/bbn)