Banjir merendam sejumlah kecamatan di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Salah satunya di Kecamatan Terisi. Warga diungsikan sementara di Stasiun Terisi.
Humas PT KAi Daop 3 Cirebon Suprapto mengatakan Stasiun Terisi saat ini dijadikan sebagai pengungsian darurat bagi warga terdampak banjir. "Stasiun Terisi sudah sejak semalam. Warga untuk sementara mengungsi di ruang tunggu stasiun," kata Suprapto saat dihubungi detikcom, Senin (8/2/2021).
Suprapto mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Camat Terisi dan kepala stasiun terkait pengungsian sementara. Pihaknya saat ini menunggu kesiapan Pemkab Indramayu untuk membuka tempat pengungsian bagi warga terdampak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini sambi menunggu kesiapan dari pihak pemda, ya mempersiapkan tempat penampungan (pengungsian) selanjutnya," kata Suprapto.
Kendati Stasiun Terisi dijadikan sebagai tempat pengungsian darurat, Suprapto mengatakan kondisi tersebut tak mengganggu pelayanan penumpang. Sebab, selama dua hari terakhir tak kereta api yang berhenti di stasiun.
"Kereta api langsung melanjutkan perjalanan. Tidak ada yang berhenti untuk menurunkan dan menaikkan penumpang," kata Suprapto.
"Selain itu, untuk jalur kereta api yang berada di wilayah Terisi tak mengalami gangguan. Hingga siang ini masih bisa dilintasi kereta api," ucap Suprapto.
Kepala Basarnas Bandung Deden Ridwansah mengatakan pihaknya masih mengevakuasi sejumlah korban banjir di Desa Karang Tumaritis, Kecamatan Haurgeulis.
"Sudah lebih dari 300 warga dievakuasi oleh tim SAR Gabungan dan dibawa ke kantor Kecamatan Haurgeulis. Selanjutnya didata dan perawatan lebih lanjut," kata Deden.
Deden menjelaskan banjir disebabkan jebolnya tanggul sungai Cipunagara. Deden mengaku saat ini pihaknya masih mendata jumlah pengungsi yang terdampak banjir.
"Kondisi terkini di lokasi masih hujan dengan intensitas ringan dan TMA (tinggi mula air) bervariasi antara 10hingga 250 sentimeter," kata Deden.
"Pagi tadi tim telah mengevakuasi warga terdampak banjir 40 Jiwa di Kecamatan Terisi," kata Deden menambahkan.
(bbn/bbn)