Tanggul Sungai Citanduy Pangandaran Terancam Jebol, Warga Khawatir

Tanggul Sungai Citanduy Pangandaran Terancam Jebol, Warga Khawatir

Faizal Amiruddin - detikNews
Rabu, 03 Feb 2021 17:08 WIB
Sungai Citanduy Pangandaran
Foto: Sungai Citanduy Pangandaran (Faizal Amiruddin/detikcom).
Pangandaran -

Hujan yang mengguyur wilayah Pangandaran dalam beberapa hari terakhir mengakibatkan tanggul Sungai Citanduy di blok Kedungkamin Dusun Yasaratu Desa Kertajaya Kecamatan Mangunjaya Kabupaten Pangandaran terancam jebol. Debit air tinggi telah membuat tanggul tergerus. Tanggul yang semula memiliki lebar sekitar 30 meter kini tinggal sepertiganya, tak sampai 10 meter.

Kondisi ini membuat warga yang tinggal di sekitar tanggul yakni warga Desa Kertajaya, Kecamatan Mangunjaya, Desa Maruyungsari dan Desa Paledah Kecamatan Padaherang menjadi khawatir. Mereka takut tanggul benar-benar jebol dan wilayahnya dilanda banjir.

Ayo (55) warga Dusun Yasaratu Desa Kertajaya mengatakan tanggul tersebut sebenarnya sudah sering diperbaiki secara swadaya olah warga. Namun selalu tak kuat menahan arus sungai. Posisinya yang berada di belokan arus sungai disinyalir menjadi penyebab arus air menabrak lebih kuat dan kerusakan tanggul lebih cepat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudah 4 kali diperbaiki, namun masih tetap saja longsor," kata Ayo, Rabu (3/2/2021).

Dia berharap pemerintah atau dinas terkait bisa segera turun tangan mengantisipasi potensi jebolnya tanggul sungai Citanduy tersebut. "Kalau tak salah ini kewenangan Procit (Balai Besar Wilayah Sungai Citanduy)," kata Ayo.

ADVERTISEMENT

Ayo menjelaskan sebagai wilayah dataran rendah atau hilir sungai Citanduy, banyak daerah di wilayah Kecamatan Padaherang dan Kecamatan Mangunjaya, Pangandaran rawan banjir.

Bahkan saat ini sejumlah area pesawahan banyak yang terendam. Pesawahan di Desa Maruyungsari dan Paledah terlihat seperti danau akibat terendam.

"Sejak akhir tahun lalu banjir, sawah sudah tak diurus, kami biarkan. Karena sudah biasa, jadi ketika musim hujan datang, kami tidak menanam. Dipaksakan menanam juga malah rugi, buat apa," kata Bangun, salah seorang petani di Desa Maruyungsari.

Bangun juga mengatakan banjir disebabkan air Sungai Citanduy, Pangandaran tertahan saat hendak masuk muara. "Mungkin karena muara sudah dangkal, jadi ketika air Citanduy besar, tidak langsung mengalir ke laut. Tertahan di muara dan meluber ke sini," kata Bangun.

Kondisi ini sudah terjadi bertahun-tahun, Bangun bahkan mengaku sudah pasrah dengan kondisi ini. "Susah, yang meninjau mah sudah bolak-balik dari pusat dari Pemda. Katanya biayanya besar kalau untuk pengerukan," kata Bangun.

(mso/mso)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads