Sempat Diajak Kudeta, Demokrat Banten Loyal ke AHY

Sempat Diajak Kudeta, Demokrat Banten Loyal ke AHY

Bahtiar Rifa'i - detikNews
Rabu, 03 Feb 2021 16:46 WIB
AHY tiba di Istana untuk menemui Presiden Jokowi dengan menumpangi mobil B 2024 (Andhika Prasetia/detikcom)
Agus Harimurti Yudhoyono (Andhika Prasetia/detikcom)
Serang -

Pengurus khusus DPD Partai Demokrat Banten mengaku sempat dihubungi terkait adanya isu kudeta di tubuh partai. Namun, DPD di Banten mengaku tetap loyal pada kepemimpinan Ketum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Banten tidak terpengaruh dan memang usaha-usaha itu ada, cuma sedari awal Banten loyal terhadap kepemimpinan AHY. Usaha ngontak (ada), ngontak saja. Saya kurang tahu (kelompok mana), soalnya persoalannya bias, kan ada ini dan ada itu. Ngontak-nya sudah lama," kata Ketua Badan Komunikasi Strategis Daerah DPD Demokrat Banten Rochman Setiawan saat dihubungi detikcom, Rabu (3/2/2021).

Seluruh DPC-DPC se-Banten, Rochman menegaskan, loyal terhadap partai dan kepemimpinan AHY sebagai ketua umum sesuai dengan hasil kongres ke-5 tahun 2020. DPC dan DPD sudah membuat surat pernyataan setia pada keputusan kongres dan bertekad melawan upaya penghianatan dan gerakan yang bertentangan dengan AD/ART dan kode etik partai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"DPC dan DPD dengan kesadaran sendiri sudah membuat surat pernyataan setia terhadap kepemimpinan hasil kongres terhadap Ketua Umum AHY," ujar Rochman.

Wakil Ketua Majelis Pertimbangan Daerah (MPD) Partai Demokrat Nawa Said Dimyati menegaskan loyalitas DPD pada kepemimpinan AHY. Demokrat dalam masa kepemimpinan AHY, menurut dia mengalami peningkatan, khususnya pada Pilkada Serentak 2020.

ADVERTISEMENT

Selama Pilkada, ia menjelaskan, Demokrat memperoleh 48 persen dari jumlah kontestasi pilkada serentak dari target awal 40 persen. "Demokrat sekarang sedang bagus trennya, capaian prestasi itu tidak lepas dari AHY sebagai pemimpin," ujar Nawa.

Ia membantah bahwa soal tidak dilibatkannya DPC dan DPD dalam setiap keputusan pemilihan calon kepala daerah. Soal iuran, itu menurutnya di semua partai ada dan hal yang wajar dalam organisasi, serta bukan hanya ada di Demokrat saja. Nawa justru mengatakan kelompok yang mengaku sebagai senior di tubuh Demokrat untuk mawas diri.

"Sejak saya jadi pimpinan cabang Partai Demokrat 2004, iuran itu sudah ada. Masalahnya di mana? Apa karena keuangan partai sekarang dikelola akuntabel dan transparan lantas beliau-beliau yang menuding itu marah-marah," kata Nawa.

(bri/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads