Bupati Ciamis Herdiat Sunarya menyatakan saat ini masih belum berani buka sekolah tatap muka. Sebab, penambahan kasus COVID-19 di Kabupaten Ciamis saat ini masih tinggi sampai 30 kasus sehari.
Herdiat pun memahami seluruh tenaga pendidikan di Ciamis sudah jenuh dengan kondisi sekarang. Semua kegiatan pembelajaran harus dilakukan secara daring dari seluruh tingkatan sekolah.
"Setiap hari yang positif tidak kurang dari 30 orang. Ciamis sekarang zona oranye jumlah total konfirmasi positif 1.957 orang. Kami belum berani membuka sekolah tatap muka," ujar Herdiat usai membuka Sosialisasi Penyelenggara Pendidikan Anak Usia Dini Satu Tahun Pra Sekolah Dasar, di Aula Setda Ciamis, Selasa (2/2/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Herdiat menyebut sekarang pusat menyerahkan keputusan sekolah tatap muka ke masing-masing Pemda, dengan syarat minimal zona kuning bisa tatap muka.
"Saat ini Ciamis berada di level oranye sudah tidak lagi zona merah. Kalau melandai ke zona kuning, syukur masuk xona hijau kita akan melaksanakan tatap muka. Ada yang secara parsial boleh tatap muka secara bertahap," ungkap Herdiat.
Herdiat mencontohkan dalam 1 kecamatan ada 8 desa, dimana ada 5 desa yang positif, dan 3 desa zona hijau. Maka yang sekolah di 3 desa itu diperbolehkan tatap muka. Nantinya untuk desa lain ketika tidak ada lagi pasien positif tentunya secara bertahap nantinya bisa dibuka.
Herdiat meminta masyarakat untuk tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan. Sebab di Ciamis sampai hari ini masih ada 357 orang yang melaksanakan isolasi mandiri, dirawat 23 orang dan 65 orang meninggal dunia. Sedangkan yang sembuh sebanyak 1.535 orang.
"Terhadap yang isolasi mandiri ini harus betul-betul diperhatikan. Kalau tidak dilakukan pengawasan maka klaster keluarga di Ciamis akan lebih banyak lagi, sekarang saja sudah mengkhawatirkan. Suami menularkan COVID-19 ke istri dan anaknya bahkan kepada keluarga lainnya. Jadi perlu kesadaran bersama," tegasnya.