Cuaca ekstrem saat ini melanda perairan pantai utara (Pantura) Cirebon dan sekitarnya. Kondisi cuaca ekstrem membuat nelayan lebih memilih memperbaiki perahu ketimbang melaut.
Wawan (55), salah seorang nelayan Pesisir Utara Kota Cirebon mengaku tak ingin mengambil risiko untuk melaut. Gelombang air laut sedang tak bersahabat bagi nelayan kecil seperti dirinya.
"Iya lagi buruk cuacanya. Ombak bisa tiga meter kalau di tengah," kata Wawan saat berbincang dengan detikcom di muara Pesisir Utara Kota Cirebon, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Jawa Barat, Selasa (2/2/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wawan mengaku sudah tiga hari tak melaut. Ia memilih memperbaiki perahu miliknya. "Sementara ya cat-cat perahu sama menambal yang bocor-bocor. Seadanya saja," ucapnya.
Untuk memenuhi kebutuhan kesehariannya, Wawan mengaku sesekali berlayar ke pinggiran laut untuk mencari cumi, rajungan, kepiting dan sejenisnya. Cuaca ekstrem mengakibatkan penghasilan Wawan menyusut.
"Biasanya kalau cuaca lagi bagus tuh bisa bawa pulang Rp 300 ribu. Sekarang paling Rp 100 ribuan. Ini untuk nelayan kecil seperti kami ya," kata Wawan.
Senada disampaikan salah seorang nelayan Samadikun Kota Cirebon, Sofyan. "Karena cuaca buruk ya tidak melaut," kata Sofyan.
Sofyan juga merasakan hal yang sama, penghasilannya berkurang karena cuaca sedang buruk. "Ada juga nelayan yang memilih memancing sekitar muara. Demi keselamatan nelayan, memang banyak yang tidak melaut," kata Sofyan.
Sementara itu, Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Kertajati Majalengka Ahmad Faa Izyn mengatakan potensi angin kencang dan gelombang tinggi di wilayah Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (Ciayumajakuning) terjadi pada 31 Januari hingga 3 Februari besok.
Faa Izyn mengatakan kondisi demikian disebabkan terbentuknya pusat tekanan rendah di wilayah selatan ekuator Indonesia yang mencapai 988 hPa, dan terdapat belokan angin sehingga meningkatkan pertumbuhan awan-awan hujan.
"Kondisi itu berpotensi hujan disertai angin kencang di wilayah Ciayumajakuning. Kecepatan anginnya maksimum 50 kilometer per jam. Kemudian, ada peningkatangelombang air laut mencapai lebih dari 1,5 meter di perairan Cirebon dan Indramayu," kata Faa Izyn dalam keterangan yang diterima detikcom.
(mso/mso)