Eks Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto sempat menyingung soal potensi wisata kebugaran seperti pijat tradisional sebagai daya tarik untuk para turis. Termasuk, Mak Erot. Lalu bagaimana situasi tempat reparasi alat vital tersebut saat ini?
detikcom kembali mendatangi kediaman praktisi reparasi alat vital salah seorang cucu Mak Erot bernama H.M Otong pada Minggu (31/1/2021). Ditemani Hj Siti Aenah sang ibu yang juga putri ke 6 Mak Erot, Otong mengungkap saat ini masih banyak tamu berdatangan untuk sekedar konsultasi dan membuktikan langsung kebenaran proses pembesaran alat vital tersebut.
Menurut Otong, tidak ada bahan kimia apalagi suntikan saat proses reparasi alat vital itu dilakukan. Dia menyebut hanya ada pemijatan hingga syarat makanan khusus berikut ramuan yang disiapkan oleh pihaknya. Seluruh prosesi sendiri dipastikan Otong sama dengan yang dilakukan oleh Mak Erot.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Proses pengobatan alternatif alat vital ini pada prinsipnya sama semua, kami keturunan Mak Erot. Dalam pengobatan keturunan almarhum Mak Erot ini semua alami tidak menggunakan alat suntik, alami pemijatan dan dibantu doa doa mulai dari minyak untuk pijat juga semua alami enggak ada bahan kimia," tutur Otong diamini sang ibu Aenah.
Setiap tamu yang datang ditawari berbagai ukuran, menggunakan media kayu yang dibentuk mirip alat vital pria. Ukuran yang disiapkan mulai dari 12 cm, 18 cm hingga 19 cm dengan diameter yang berbeda-beda. Otong menyadari saat ini banyak yang mengaku sebagai keturunan Mak Erot, ketika tamu mencoba ternyata gagal maka hasil yang didapat tidak memuaskan.
"Metodenya sama kalau memang asli keturunan Mak, kami juga sudah mendaftarkan hak paten atas nama Mak Erot. Intinya anak almarhum Mak Erot itu ada 7 dan masing-masing mereka menurunkan ilmunya kembali ke cucu-cucunya. Sekali lagi, proses kami ini layaknya pemijatan biasa, di titik-titik yang memang bisa membuat ukuran bertambah," tutur Otong.
Selain alat ukur kejantanan yang diinginkan, ciri khas Mak Erot dan keturunannya adalah nasi lemang dan terong pancasona ditambah dengan ramuan dan minyak oles khusus. Cara pemijatan sendiri berlangsung tertutup untuk menjaga privasi pasien.
"Saya sudah praktik dari tahun 1998, sudah lebih dari 20 tahun. Selama itu juga tidak ada yang mengeluh kalau yang ingin nambah lagi panjang banyak. Tapi ada juga yang minta kuat durasi dalam bercinta agar tidak mudah loyo," tutur Otong.
Kedatangan detikcom berbarengan dengan kehadiran seorang tamu, pria inisial A itu datang sendiri. Ia menunjukkan keterangan rapid test dan swab antigen kepada pemilik rumah untuk memastikan tamu tersebut bebas COVID-19. A adalah pelanggan tetap reparasi alat vital milik H.M Otong, meski awalnya malu-malu A mengaku kedatangannya kali ini adalah untuk memperkuat durasi.
"Awalnya memang sempat tidak percaya, karena sekali pemijatan belum terlihat sesuai yang diinginkan saya konsultasi lagi, ketika pemijatan berikutnya ternyata memang bertambah (ukuran). Saya datang hari ini untuk vitalitas saja, menambah durasi dan pertahanan," kelakarnya seraya tertawa.
Selain di Sukabumi, H.M Otong juga memiliki tempat praktik di Kota Medan di kota tersebut ia juga mengantongi izin untuk melakukan aktivitas pengobatan alternatif ala Mak Erot.
(sya/mso)