Warga Kabupaten Cianjur penerima Bantuan Pangan non Tunai (BPNT) dibuat geleng-geleng kepala. Pasalnya mereka mendapatkan ayam hidup saat mencairkan bantuan tersebut.
Berikut fakta-fakta yang berhasil dikumpulkan detikcom:
Warga Dapat Ayam Hidup
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penerimaan BNPT di Kabupaten Cianjur dibuat heran, biasanya penerima manfaat mendapatkan daging ayam potong sebagai komoditas kelompok protein hewani. Tapi, kali ini malah mendapatkan ayam hidup. Kejadian ini terungkap, setelah foto seekor ayam kampung hidup tersebar di media sosial WhatsApp.
"Sempat heran, kenapa dikasihnya ayam hidup bukannya daging ayam," kata salah satu warga Kecamatan Pagelaran Mpuy (bukan nama sebenarnya), Senin (25/1) lalu.
Mpuy juga mengaku tidak diberi alasan yang jelas mengapa komoditas daging ayam malah digantikan ayam hidup.
"Tidak, tidak dikasih tahu kenapa. Begitu datang ke e-Warong buat cairkan bantuan, dikasihnya beras dan komoditas lainnya termasuk ayam hidup," jelasnya.
Ayam Mati Setelah Dibawa Pulang
Mpuy juga menyebut, sejumlah warga juga kesal karena ayam yang didapat malah mati setelah tiba di rumah.
"Ada juga yang mati saat sampai di rumah. Sudah bingung, kesal juga karena jadinya malah tidak bisa diolah. Mau disembelih juga sudah tidak bisa, karena kondisinya mati," ungkapnya.
Warga keberatan mendapatkan bantuan ayam hidup, warga memilih bantuan ayam sudah dipotong meskipun ukurannya setengah atau satu kilogram. Denganbanyauam ayam hidup warga dibuatribet.
Kepala Desa PagelaranRachmatRusyandi, membenarkan jika banyak warganya yang mendapatkan ayam hidup dariBansosBPNT.
Alur Distribusi Penerima BNPT
Jika melihat ke alur distribusi bantuan ini, penerima bansos tersebut akan menerima kartu khusus yang diisi uang dengan nominal Rp 200 ribu yang ditransfer langsung Kementerian Sosial ke rekening penerima.
Rekening yang terisi secara otomatis setiap bulannya itu tidak bisa ditarik tunai. Penerima bansos harus membelanjakan empat komoditi yang telah ditentukan dalam pedoman umum di layanan penjualan bernama e-Warong.
Empat komoditi itu, terdiri dari beras sebagai sumber karbohidrat, telur, daging sapi, daging ayam dan ikan sebagai sumber protein hewani, kacang-kacangan atau tahu tempe sebagai protein nabati, hingga buah-buah-buahan sebagai sumber vitamin.
Komoditas bantuan yang tersedia di e-Warong tersebut dipasok oleh penyuplai. Keluarga Penerima Manfaat (KPM) tinggal menukarkan bantuan tersebut dengan sembako sesuai dengan kebutuhan.
Salah seorang agen e-Warong yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan jika dirinya juga tidak mengetahui secara pasti alasan komoditas protein hewani yang biasanya berupa daging ayam potong atau daging sapi malah digantikan dengan ayam hidup.
"Kalau alasan pastinya tidak tahu saya juga, tiba-tiba diganti dengan ayam hidup," katanya.
Menurutnya, beberapa hari sebelum penyaluran, pihak supplier datang dengan membawa ayam kampung hidup, tetapi tidak dijelaskan secara jelas kenapa terjadi penggantian secara tiba-tiba. Bahkan, menurut dia, sempat dibuat kandang sementara untuk menyimpan ayam tersebut.
"Sempat ditanya, kenapa diganti? katanya sudah ini saja lebih bagus. Karena tidak mau banyak debat terima saja dan didistribusikan ke KPM. Sempat dibuat kandang sementara, setelah habis langsung dibongkar lagi," jelasnya.
Tak hanya di Desa Pagelaran, hal serupa terjadi di desa lainnya. Meski begitu, ada juga yang diberi ayam potong. "Iya se-Pagelaran pakai ayam hidup. Kalau tidak salah ada juga beberapa yang pakai daging ayam. Tapi kebanyakan pakai ayam hidup,"paparnya.