Nama Otto Iskandar Dinata dipilih menjadi nama sebuah rumah sakit umum daerah (RSUD) di Kabupaten Bandung. Pahlawan nasional yang dijuluki Si Jalak Harupat ini, kembali menjadi pilihan setelah julukannya dipakai pada stadion sepakbola di Kabupaten Bandung.
Bupati Dadang M. Naser menuturkan alasan penggunaan nama tersebut berasal dari sayembara yang digelar sebelum peresmian RSUD yang baru selesai dibangun. Selain itu, nama Otto Iskandar Dinata merupakan pahlawan nasional yang berasal dari Bojongsoang, Kabupaten Bandung.
"Pertama Otista, adalah pahlawan dari Kabupaten berasal dari Bojongsoang, dia terkenal gigih berjuang untuk menciptakan Indonesia merdeka," tutur Dadang usai peresmian RSUD Otista Sabilulungan, Kamis (28/1/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Memilki nama lengkap Raden Otto Iskandar Dinata diketahui lahir pada 31 Maret 1897 di Bojongsoang, Kabupaten Bandung. Dalam karirnya, ia sempat menjadi Menteri Negara pertama pada kabinet Republik Indonesia 1945.
Ia dikenal pula sebagai pejuang kemerdekaan. Ia sempat bergabung dengan organisasi Budi Utomo. Bahkan, ia sempat menjadi wakil ketua Budi Utomo di Bandung dan Pekalongan.
Ia meninggal di usia 48 tahun, atau di usia Indonesia yang baru 4 bulan. Atas jasanya, ia mendapatkan penghargaan sebagai pahlawan nasional dengan julukan 'Si Jalak Harupat'.
"Nama Otista dikenal di kalangan para pahlawan nasional di zamannya, Belanda sangat takut dengannya," kata Dadang.
Di sisi lain, dalam proses pembangunannya, RSUD Otista telah menghabiskan dana APBD sebanyak Rp 320 miliar. Meski di tengah COVID-19, proyek pembangunan rumah sakit ini terus dilakukan hingga akhirnya diresmikan.
Rumah sakit, dengan tinggi 5-7 lantai ini, menjadi tempat baru dari RSUD Soreang. Saat ini RS Soreang sendiri sudah masuk dalam rumah sakit tipe c. Ditargetkan, rumah sakit ini akan menjadi rumah sakit bertaraf internasional.
Dadang berambisi, nantinya rumah sakit, dengan total 314 tempat tidur itu, mampu bekerja sama dengan negara luar yang maju dalam dunia kesehatan.
"Kita ingin RS kerjasama dengan Korea Selatan, bagaimana hadir di sini, transformasi ilmu cara mancungkeun irung (operasi wajah), Singapura, bagaimana yang punya jantung jangan ke Singapura tapi di sini," harapnya.
(mso/mso)