.webp)
Polda Jawa Barat telah menerima puluhan laporan yang diajukan PTPN VIII terkait dugaan penyerobotan lahan di Megamendung oleh beberapa pihak. Kasus ini akan ditindaklanjuti penyidik.
"Karena baru kemarin tanggal 27 Januari dilaporkan kemudian kemungkinan hari ini sudah sampai di Direktorat Kriminal Umum Polda Jabar, ini nanti akan digelarkan. Kemudian nanti dari hasil gelar, apakah ini layak dinaikan atau tidak untuk dilakukan penyelidikan. Setelah itu penyidik akan bekerja melakukan penyelidikan sesuai laporan polisi," ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Erdi A Chaniago di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Kamis (28/1/2021).
Erdi mengatakan total ada 27 laporan yang masuk ke Polda Jabar. Sementara dua laporan lainnya, ada di Bareskrim Mabes Polri. Dua laporan di Mabes Polri itu berkaitan dengan Habib Rizieq Shihab yang mendirikan pesantren Markaz Syariah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebanyak 27 laporan polisi ditambah dua laporan polisi yang sudah dilaporkan di Bareskrim. Jadi 27 laporan polisi di Polda Jabar terkait penyalahgunaan untuk domisili dan sebagainya itu sudah dilakukan," tuturnya.
Erdi menambahkan penyidik juga tengah mendalami soal laporan-laporan itu. Ke depannya bila kasus ini bergulir, sejumlah pihak akan dipanggil untuk dimintai keterangan.
"Sekarang penyidik sedang melakukan pendalaman nanti akan ada beberapa yang dimintai keterangan baik itu dari perusahaan atau orang-orang yang telah diberikan somasi oleh PTPN," kata dia.
Sebelumnya, PTPN VIII membuat laporan polisi ke Polda Jabar. LP ini merupakan kelanjutan dari pelaporan PTPN terhadap Habib Rizieq Shihab terkait Markaz Syariah.
Laporan dibuat oleh PTPN VIII ke Polda Jawa Barat pada Rabu (28/1/2021) kemarin. LP ini diajukan oleh tim kuasa hukum dari PTPN VIII.
(dir/mso)
