Hari Pertama PPKM, Kasus COVID-19 di Jabar Nyaris Tambah 4.000 Kasus

Round-Up

Hari Pertama PPKM, Kasus COVID-19 di Jabar Nyaris Tambah 4.000 Kasus

Yudha Maulana - detikNews
Rabu, 27 Jan 2021 10:25 WIB
Poster
Ilustrasi (Foto: Edi Wahyono)
Bandung -

Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) resmi memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) proporsional dari 26 Januari hingga 8 Februari 2021. Kebijakan itu seiring dengan penetapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali jilid II yang dicanangkan pemerintah pusat.

Saat PSSB dijalankan satu hari di seluruh wilayah Jawa Barat, pemerintah pusat melaporkan lonjakan kasus COVID-19 yang tinggi. Jabar sendiri menyumbang 3.924 kasus dari 13.094 tambahan kasus COVID-19 secara nasional pada 26 Januari 2021.

Jumlah tersebut merupakan, tambahan kasus yang tertinggi di Jabar sejak pandemi COVID-19 merebak. Berdasarkan laporan dari laman Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jabar (Pikobar), dari 3.924 kasus yang dilaporkan 1.663 di antaranya merupakan kasus aktif atau pasien tengah menjalani isolasi/perawatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan hampir dua pertiga dari penambahan kasus di Jabar hari ini, yakni 2.248 kasus, merupakan laporan jumlah pasien yang sembuh atau selesai menjalani isolasi. Sedangkan 13 kasus lainnya merupakan laporan jumlah pasien yang meninggal karena COVID-19.

Artinya rasio pasien COVID-19 yang sembuh di Jabar lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah pasien aktif yang dilaporkan.

ADVERTISEMENT

Saat dikonfirmasi, Ketua Harian Satgas COVID-19 Jawa Barat Daud Achmad belum mendapatkan data rinci penyebab dari bertambahnya kasus COVID-19 hari ini. "Saya belum dapat update data detailnya," kata Daud saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (26/1).

Kendati begitu, Daud membenarkan rincian data kasus aktif dan kasus sembuh/selesai isolasi yang dimuat di laman Pikobar. "Ya (data di Pikobar) itu valid," ucap Daud. Ia menyebutkan, 3.924 tersebut 1.513 atau hampir sepertiga tambahan kasus tersebut merupakan data kasus lama.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pernah menyinggung soal laporan harian kasus COVID-19 yang diumumkan pemerintah pusat. Menurutnya, masih ada data lama yang tercampur dalam pelaporan di pusat.

"Per hari ini masih bercampur apa yang diumumkan pemerintah pusat, sebagiannya kasus lama. Tapi persentase kasus lamanya sudah menurun, sementara itu Minggu lalu dua pertiga (2/3) yang dilaporkan adalah kasus lama, karena masih bercampur tapi kasus lamanya relatif, sedikit," ucapnya.

(mud/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads