Gubernur Jawa Barat kembali merilis tingkat kepatuhan penerapan Protokol Kesehatan Senin (25/01/21). Salah satunya menempatkan Kota Tasikmalaya sebagai daerah yang paling tidak patuh jaga jarak.
Berdasarkan postingan Ridwan kamil Kota Tasikmalaya paling rendah kepatuhan jaga jarak hanya 63 persen. Sementara, Kabupaten Bandung paling patuh dengan 89 persen.
Menanggapi hasil ini, Satgas Covid-19 Kota Tasikmalaya mengakui jika kepatuhan jaga jarak warganya masih rendah. Selain di pertokoan dan Mall, aktifitas Sosial masyarakat juga masih abai jaga jarak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang Kota Tasikmalaya masuk daerah tidak patuh jaga jarak yang disampaikan Pak Gubernur. Kami akui itu, karena ada beberapa indikator kita masih sangat kurang jaga jarak. Kita bisa lihat banyak kerumunan dimana mana. Bahkan dinas kesehatan saat swab di tempat keramaian banyak warga yang kerumun walau hanya untuk santai, aktifitas sosial ada juga yang kurang menerapkan jaga jarak. Kenyataannya masuk mall pertokoan tidak maksimal,"Kata dr. Uus Supangat, Kadinkes Kota Tasikmalaya, Jawa Barat dihubungi Selasa (26/01/21).
Pemerintah Kota Tasikmalaya akan terus melakukan sosialisasi dan edukasi agar masyarakat peduli protokol kesehatan. Yustisi juga gencar dilakukan satgas Covid-19 termasuk swab masal di beberapa Pusat perbelanjaan pertokoan.
"Kami akan tingkatkan edukasi ke masyarakat tentang pentingnya jaga jarak penyuluhan akan tingkatkan lagi. Kita juga bertindak secara penindakan Yustisi."Kata Uus.
"Kami himbau agar masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan. Covid-19 masih ada di sekitar kita," pungkas Uus.