Masyarakat dihebohkan dengan pembagian ayam hidup dalam penyaluran Bantuan Pangan non Tunai (BPNT) di Kecamatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Berbagai pihak dibuat heran dengan pembagian yang diduga tak sesuai dengan pedoman umum, mulai dari penerima Bansos itu sendiri hingga para pejabat di pemerintahan.
Hal itu dikarenakan lazimnya, penerima manfaat mendapatkan daging ayam potong sebagai komoditas kelompok protein hewani. Namun kali ini malah menerima ayam hidup.
Mpuy (bukan nama sebenarnya) warga Desa Pagelaran Kecamatan Pagelaran mengatakan pembagian ayam hidup itu terjadi di pencairan BPNT di bulan Januari ini. Dia juga mengaku tidak diberi alasan yang jelas kenapa komoditas daging ayam digantikan ayam hidup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak, tidak dikasih tahu kenapa. Begitu datang ke e-Warong buat cairkan bantuan, dikasihnya beras dan komoditas lainnya termasuk ayam hidup," kata dia.
Menurutnya, warga keberatan dengan komoditas daging ayam yang diganti ayam hidup. Sebab warga yang biasanya tinggal mengolah daging ayam, jadi harus memproses dari penyembelihan.
Warga juga kesal karena ayam yang didapat malah mati setelah tiba di rumah.
"Ada juga yang mati saat sampai di rumah. Sudah bingung, kesal juga karena jadinya malah tidak bisa diolah. Mau disembelih juga sudah tidak bisa, karena kondisinya mati," kata dia.
Menurut dia, warga lebih memilih daging ayam potong yang biasanya didapat. "Mending daging ayam potong, setengah kilogram pun murni daging. Kalau ayam hidup kan ada jeroan dan lainnya. Belum lagi ada yang mati," kata dia.
Di sisi lain, salah seorang agen e-Warong yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan jika dirinya juga tidak mengetahui secara pasti alasan komoditas protein hewani yang biasanya berupa daging ayam potong atau daging sapi malah digantikan dengan ayam hidup.
"Kalau alasan pastinya tidak tahu saya juga, tiba-tiba diganti dengan ayam hidup," kata dia, Senin (25/1/2021).
Menurutnya, beberapa hari sebelum penyaluran, pihak supplier datang dengan membawa ayam kampung hidup, tetapi tidak dijelaskan secara jelas kenapa terjadi penggantian secara tiba-tiba. Bahkan, menurut dia, sempat dibuat kandang sementara untuk menyimpang ayam tersebut.
"Sempat ditanya, kenapa diganti? katanya sudah ini saja lebih bagus. Karena tidak mau banyak debat terima saja dan didistribusikan ke KPM. Sempat dibuat kandang sementara, setelah habis langsung dibongkar lagi," ungkapnya.
Ia menyebutkan jika hal itu terjadi di setiap desa di Kecamatan Pagelaran. "Iya se-Pagelaran pakai ayam hidup. Kalau tidak salah ada juga beberapa yang pakai daging ayam. Tapi kebanyakan pakai ayam hidup," tuturnya.