Heboh Bansos Ayam Hidup di Cianjur yang Mendapat Sorotan Berbagai Pihak

Round-Up

Heboh Bansos Ayam Hidup di Cianjur yang Mendapat Sorotan Berbagai Pihak

Ismet Selamet - detikNews
Selasa, 26 Jan 2021 09:49 WIB
Warga Cianjur dibuat heran dengan pencairan bansos BPNT berupa ayam hidup
Foto: Bansos ayam hidup di Cianjur (tangkapan layar video).
Cianjur -

Masyarakat dihebohkan dengan pembagian ayam hidup dalam penyaluran Bantuan Pangan non Tunai (BPNT) di Kecamatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Berbagai pihak dibuat heran dengan pembagian yang diduga tak sesuai dengan pedoman umum, mulai dari penerima Bansos itu sendiri hingga para pejabat di pemerintahan.

Hal itu dikarenakan lazimnya, penerima manfaat mendapatkan daging ayam potong sebagai komoditas kelompok protein hewani. Namun kali ini malah menerima ayam hidup.

Mpuy (bukan nama sebenarnya) warga Desa Pagelaran Kecamatan Pagelaran mengatakan pembagian ayam hidup itu terjadi di pencairan BPNT di bulan Januari ini. Dia juga mengaku tidak diberi alasan yang jelas kenapa komoditas daging ayam digantikan ayam hidup.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak, tidak dikasih tahu kenapa. Begitu datang ke e-Warong buat cairkan bantuan, dikasihnya beras dan komoditas lainnya termasuk ayam hidup," kata dia.

Menurutnya, warga keberatan dengan komoditas daging ayam yang diganti ayam hidup. Sebab warga yang biasanya tinggal mengolah daging ayam, jadi harus memproses dari penyembelihan.

ADVERTISEMENT

Warga juga kesal karena ayam yang didapat malah mati setelah tiba di rumah.

"Ada juga yang mati saat sampai di rumah. Sudah bingung, kesal juga karena jadinya malah tidak bisa diolah. Mau disembelih juga sudah tidak bisa, karena kondisinya mati," kata dia.

Menurut dia, warga lebih memilih daging ayam potong yang biasanya didapat. "Mending daging ayam potong, setengah kilogram pun murni daging. Kalau ayam hidup kan ada jeroan dan lainnya. Belum lagi ada yang mati," kata dia.

Di sisi lain, salah seorang agen e-Warong yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan jika dirinya juga tidak mengetahui secara pasti alasan komoditas protein hewani yang biasanya berupa daging ayam potong atau daging sapi malah digantikan dengan ayam hidup.

"Kalau alasan pastinya tidak tahu saya juga, tiba-tiba diganti dengan ayam hidup," kata dia, Senin (25/1/2021).

Menurutnya, beberapa hari sebelum penyaluran, pihak supplier datang dengan membawa ayam kampung hidup, tetapi tidak dijelaskan secara jelas kenapa terjadi penggantian secara tiba-tiba. Bahkan, menurut dia, sempat dibuat kandang sementara untuk menyimpang ayam tersebut.

"Sempat ditanya, kenapa diganti? katanya sudah ini saja lebih bagus. Karena tidak mau banyak debat terima saja dan didistribusikan ke KPM. Sempat dibuat kandang sementara, setelah habis langsung dibongkar lagi," ungkapnya.

Ia menyebutkan jika hal itu terjadi di setiap desa di Kecamatan Pagelaran. "Iya se-Pagelaran pakai ayam hidup. Kalau tidak salah ada juga beberapa yang pakai daging ayam. Tapi kebanyakan pakai ayam hidup," tuturnya.

Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial Kabupaten Cianjur Surya mengaku baru mendengar dan mendapati kasus Bansos BPNT yang diberi ayam hidup.

"Baru denger kang. Baru pertama kali ada yang seperti ini. Ada-ada saja," ujar dia.

Surya menjelaskan Bansos BPNT dari Kementerian Sosial tersebut ditujukan untuk warga miskin berupa bantuan sembako.

Keluarga Penerima Manfaat (KPM) akan diberi bantuan dengan nilai sekitar Rp 200 ribu melalui kartu khusus yang nantinya akan ditukarkan dengan sembako di jaringan layanan yang bernama e-Warong.

Berdasarkan pedoman umum, KPM kemudian akan menerima empat komoditas, yakni beras sebagai sumber karbohidrat, terlur, daging sapi, daging ayam dan ikan sebagai sumber protein hewani, kacang-kacangan atau tahu tempe sebagai protein nabati, hingga buah-buahan sebagai sumber vitamin.

Komoditas bantuan tersebut dipasok oleh supplier ke e-Warong. KPM tinggal menukarkan bantuan tersebut dengan sembako.

Ia mengaku akan segera menindaklanjuti kasus tersebut. "Segera akan dicek," pungkasnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Cianjur Ganjar Ramadhan mengatakan sejak beberapa hari lalu, pihaknya mendapatkan banyak laporan terkait pembagian ayam kampung hidup dalam program BPNT di Kecamatan Pagelaran.

"Puncaknya setelah viral dan ramai pemberitaan, yang laporan semakin banyak. Mulai dari KPM itu sendiri, hingga pihak lainnya di wilayah Pagelaran," ucap Ganjar.

Menurutnya seharusnya masyarakat dibagikan sumber bahan pangan berupa daging ayam potong atau protein hewani lainnya. Bukan ayam hidup.

"Harusnya kan daging ayam, bukan ayam hidup. Patut dipertanyakan, kenapa bisa jadi ayam hidup yang dibagikan," kata Ganjar.

Ganjar mengatakan Dinas Sosial harus segera turun tangan dan melakukan evaluasi terkait hal tersebut. "Apakah ini ada tujuan tertentu atau ada faktor lainnya harus ditelusuri dan dievaluasi. Sebab ini menyangkut hak warga tidak mampu," tuturnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads