Pembagian bansos ayam hidup bikin heboh Cianjur. Program Bansos Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dari Kementerian Sosial tersebut melibatkan banyak pihak dalam penyalurannya. Begini alur distribusinya
Penerima bansos tersebut akan menerima kartu khusus yang diisi uang dengan nominal Rp 200 ribu yang ditransfer langsung Kementerian Sosial ke rekening penerima. Rekening yang terisi secara otomatis setiap bulannya itu tidak bisa ditarik tunai. Penerima bansos harus membelanjakan empat komoditi yang telah ditentukan dalam pedoman umum di layanan penjualan bernama e-Warong.
Berdasarkan pedoman umum, empat komoditas itu terdiri dari beras sebagai sumber karbohidrat, telur, daging sapi, daging ayam dan ikan sebagai sumber protein hewani, kacang-kacangan atau tahu tempe sebagai protein nabati, hingga buah-buahan sebagai sumber vitamin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komoditas bantuan yang tersedia di e-Warong tersebut dipasok oleh penyuplai. Keluarga Penerima Manfaat (KPM) tinggal menukarkan bantuan tersebut dengan sembako sesuai dengan kebutuhan.
Sembako tersebut tidak boleh dipaketkan. KPM memiliki hak untuk menentukan komoditas apa saja yang diinginkan, termasuk kebutuhannya.
Namun di Kecamatan Pagelaran, Cianjur, Jawa Barat, komoditas dalam kategori protein hewani tersebut malah diganti dengan ayam hidup. Padahal lazimnya, KPM diberikan daging ayam potong atau daging sapi.