F meyakini akun putrinya diretas hingga membuat unggahan penghinaan Syekh Ali Jaber. Selain mengumpulkan bukti-bukti dan menyerahkannya ke polisi, F juga mengamati warganet yang melayangkan pelecehan, penghinaan hingga perundungan kepadanya.
Rencananya F akan menempuh langkah hukum untuk pihak yang melakukan perundungan. Ia juga ditawari bantuan hukum oleh Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Sukabumi.
"Banyak orang yang tidak mencari tahu kejadiannya seperti apa sebenarnya, mereka mengunggah foto saya kemudian ditambahi kalimat-kalimat tidak pantas dan melecehkan. Banyak juga yang diarahkan ke saya," kata F kepada detikcom, Sabtu (23/1/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
F mengaku sudah menyimpan tangkapan layar dari para perundung tersebut, selain pendampingan hukum P2TP2A juga menawarkan pemulihan psikoligis bagi F dan keluarganya.
"Ibu Bupati Sukabumi selaku ketua P2TP2A sudah menawarkan bantuan hukum, termasuk mengawal proses di kepolisian yang saat ini berjalan terkait peretasan akun anak saya. Sudah keterlaluan, karena akun yang diretas itu juga kembali aktif dan mengunggah kalimat yang kurang pantas," lanjut F.
"Akun media sosial saya diserbu, bahkan ada yang kirim pesan ancaman mau geruduk rumah, mau gorok segala macam," sambungnya.
F berharap pihak kepolisian segera bisa mengungkap peristiwa tersebut dan memunculkan siapa pelaku di balik penghinaan terkait wafatnya Syekh Ali Jaber.
"Kami mengantongi tangkapan layar si orang terduga pelakunya, karena sebelumnya sempat kami pancing. Sekarang semuanya sudah kami serahkan kepada aparat kepolisian. Semoga cepat terungkap," pungkas F.
Sebelumnya, Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Sukabumi masih menyelidiki dugaan peretasan akun milik gadis belia asal Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.
Peristiwa itu mendapat sorotan polisi karena unggahan yang diduga menghina wafatnya Syekh Ali Jaber viral di media sosial. Kasatreskrim Polres Sukabumi AKP Rizka Fadhila membenarkan pihaknya sudah mengantongi data-data baru dan masih dalam penyelidikan.
"Kita profilingnya belum selesai, kita sudah dapatkan nomor tapi kan tidak semua nomor itu orangnya. Masih kita profiling, nanti kita tindak lanjuti karena dalam hasil pemeriksaan si ibu (orang tua pemilik akun itu kita perdalam nanti biar kita ceritakan awal mulanya bagaimana seperti apa, tapi nomernya sudah kita dapatkan kita profiling dulu," singkat Rizka, Sabtu (23/1/2021).
Simak juga video 'Kenang Keluarga akan Syekh Ali Jaber: Sosok Pejuang Tahfiz Quran':