Pemkab Cianjur mengakui selama penetapan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) Plus masih banyak terjadi kerumunan, mulai dari pusat perbelanjaan hingga pusat keramaian lainnya.
Plt Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan dari hasil evaluasi pelaksanaan AKB mulai 11 Januari lalu, tingkat kesadaran masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan sudah meningkat.
Diantaranya ialah penggunaan masker saat beraktivitas di luar rumah. Namun di sisi lain, protokol kesehatan lainnya masih diabaikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau kepatuhan pakai masker sudah meningkat. Tapi kerumunan masih banyak terjadi. Ini yang juga menjadi sorotan dan bahan evaluasi," ujar Herman, Kamis (21/1/2021).
Menurutnya, kerumunan banyak terjadi di pusat perbelanjaan dan tempat lainnya, termasuk kawasan wisata. "Pusat perbelanjaan seperti seperti pasar hingga pertokoan masih terjadi kerumunan, masih belum patuh untuk jaga jarak dan pembatasan pengunjung. Tidak terkecuali tempat wisata, juga ada kerumunan," kata dia.
Herman mengaku akan mengambil langkah tegas untuk menindak pertokoan yang menjadi pusat kerumunan. Selain itu sanksi bagi yang tidak menggunakan masker akan dipertegas.
Menurutnya hal itu dilakukan karena Cianjur terus memasuki masa kritis penyebaran COVID-19. Bahkan saat ini pasien terkonfirmasi sudah mencapai 1.800 orang.
"Kami tidak ingin kasusnya terus meningkat. Kami akan terus berusaha menekan penyebaran dan menyelesaikan pandemi ini, supaya ekonomi bisa kembali pulih," ucap Herman.
(bbn/bbn)