.webp)
Kabupaten Bandung Barat (KBB) kembali masuk ke zona merah di tengah pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sejak 11 sampai 25 Januari.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan KBB menyebutkan, total kasus COVID-19 mencapai 2.311. Rinciannya 542 orang positif aktif, 1.743 dinyatakan sembuh, dan yang meninggal dunia ada 35 orang.
Masuknya Bandung Barat ke zona merah dan kasus yang terus bertambah berdampak pada tingkat keterisian rumah sakit, salah satunya di RSUD Cikalongwetan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang bed terisi penuh. Apalagi sekarang KBB zona merah lagi ada kemungkinan pasien bisa terus bertambah beberapa hari ke depan," ujar Direktur Utama (Dirut) RSUD Cikalongwetan Ridwan Abdullah Putra, Rabu (20/1/2021).
Baca juga: 125 Nakes di Bandung Barat Batal Divaksinasi |
Saat ini bed kategori merah terisi penuh oleh delapan pasien. Untuk bed kategori kuning diisi tujuh pasien. Para pasien yang dirawat di RSUD Cikalongwetan berasal dari KBB dan juga dari Kota Bandung.
"Mereka harus mendapatkan perawatan secara intensif dan terpisah dari pasien umum. Apalagi yang di zona merah dan kuning. Rata-rata pasiennya juga memiliki gejala klinis kategori ringan sampai berat," tegasnya.
Ridwan menganalisa peningkatan kasus positif di KBB saat ini merupakan dampak dari libur panjang beberapa waktu lalu. Banyak masyarakat yang melakukan perjalanan ke luar daerah sehingga memicu penyebaran COVID-19 khususnya dari klaster keluarga.
"Sebetulnya ini imbas dari libur panjang, karena perkembangan kasusnya itu tidak terjadi setelah libur panjang berakhir. Terakumulasi dan meningkatnya sekarang," jelasnya.
"Untuk pencegahan vaksinasi kan baru mulai dan masih berjalan, jadi belum terlihat dampaknya. Makanya protokol kesehatan tetap harus dijaga," ujar Ridwan.
(mso/mso)
