"Tenaga kesehatan ada 28 yang positif Corona. 23 pegawai puskesmas di antaranya Puskesmas Cijulang, Kalipucang, Langkaplancar dan Parigi. Lima orang tenaga kesehatan lainnya di RSUD Pandega," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran Yani Ahmad Marzuki.
Dia menjelaskan banyaknya tenaga kesehatan yang terpapar disebabkan oleh penularan dari pasien yang dilayani. "Kebanyakan tertular saat melayani masyarakat, sebagian lainnya tertular dari klaster keluarga," ucapnya.
Meski ada sejumlah tenaga kesehatan terpapar Corona, menurut Yani, pelayanan di puskesmas tetap berjalan. "Kami tetap mengupayakan agar pelayanan kesehatan di puskesmas tetap berjalan," ujar Yani.
Kalau pun beberapa puskesmas sempat tutup selama satu hari, itu karena proses penelusuran kontak dan penyemprotan disinfektan. Sementara itu, kasus positif Corona di Pangandaran secara umum mengalami lonjakan yang cukup signifikan. Sampai hari ini ada 176 warga yang positif Corona, 24 orang di antaranya menjalani perawatan di RSUD Pandega, sementara 152 lainnya menjalani isolasi mandiri. Sejauh ini sudah ada 15 warga Pangandaran yang meninggal akibat COVID-19.
Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengaku prihatin dengan peningkatan kasus warga positif Corona. "Tak bosan-bosan kami ingatkan masyarakat untuk memperhatikan protokol kesehatan. Jangan sampai Pangandaran menjadi zona merah, ayo kita disiplin," ucap Jeje. (bbn/bbn)