Kepala Desa Jayanti Sukabumi Nandang buka suara soal unggahan di Facebook berisi penghinaan atas wafatnya Syekh Ali Jaber yang mengatasnamakan salah seorang warganya.
Nandang memastikan unggahan itu dibuat oleh seseorang yang meretas akun media sosial warganya. Orang tua pemilik akun sudah mendatangi kantor desa dengan membawa sejumlah bukti-bukti.
"Betul itu warga Jayanti, dari malam memang saya sudah memantau. Koordinasi dengan Babin, komunikasi juga dengan rekan-rekan yang ada di grup desa. Terus tadi pagi kebetulan ada orang tuanya ke desa, kemudian diarahkan untuk lapor ke polres. Tinggal beberapa data dan fakta tentang hacker-nya," ujar Nandang, Jumat (15/1/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nandang menjelaskan persoalan itu sudah dilaporkan ke Polres Sukabumi. "Kasusnya sudah dilimpahkan dilaporkan ke pihak polres, keluarga juga meminta kasus itu segera ditangani. Apalagi ibu si anak ini memegang beberapa bukti mengenai bahwa si hacker-nya betul ada infonya orang Cimaja, cuma posisinya ada di Cianjur. Data itulah yang menjadi bekal si orang tua. Bikin laporan kedua kali agar di tangani pihak polres," tutur Nandang.
"Kalau nama aslinya pemilik akun kurang tahu, infonya masih di bawah umur, baru 14 tahun. Beberapa fakta dan buktinya sudah di-print out dan sudah di sampaikan ke pihak polres dan saya sudah mengarahkan kepada orang tuanya memohon untuk segera ditangani," ucap Nandang menambahkan.
Polres Sukabumi menyelidiki unggahan berisi penghinaan terkait wafatnya Syekh Ali Jaber. Posting-an itu viral dan menghebohkan jagat maya.
Kasatreskrim Polres Sukabumi AKP Rizka Fadhila membenarkan pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terkait peristiwa tersebut. Hasil penyelidikan sementara, akun Facebook yang mengunggah nada penghinaan itu telah diretas.
"Ini juga kami sedang lakukan pemeriksaan. Hasil pemeriksaan itu memang sesuai dengan hasil keterangan klarifikasi yang bersangkutan memang untuk akun FB pada saat posting itu memang dia di-hack, bukan dia yang mem-posting," ucap Rizka.