Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 untuk tenaga kesehatan yang ada di Kota Cimahi terus berjalan. Kick off vaksinasi Sinovac sudah dilaksanakan pada Kamis (14/1).
Di RSUD Cibabat Kota Cimahi ada 500 tenaga kesehatan yang terdaftar. Namun ada delapan orang yang ditunda vaksinasinya karena memiliki komorbid atau penyakit bawaan, serta satu orang mengalami kendala teknis saat registrasi.
"Sudah teregistrasi 500 orang, tergantung dari sistem mudah-mudahan semua layak. Tapi memang ada delapan nakes ditunda karena komorbid dan satu nakes kendala registrasi. Nanti akan dievaluasi lagi," ujar Plt Direktur Utama RSUD Cibabat Reri Marliah, Jumat (15/1/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara untuk teknis pelaksanaan vaksinasi, pihaknya menyediakan satu ruangan dengan beberapa meja untuk pendaftaran, verifikasi, wawancara, suntik, dan observasi. "Per hari itu ada 45 orang yang divaksinasi, dibagi tiga sesi jadi tiap sesi 15 orang. Sesi 1 jam 8-9 pagi, sesi 2 jam 10-11 siang, lalu sesi 3 mulai jam 12 sampai jam 1 siang," kata Reri.
Hingga vaksinasi hari ke dua ini, Reri menyebut, tak ada nakes yang mengalami gejala atau reaksi apapun pada tubuhnya. Sementara imun pada tubuh penerima vaksin baru terbentuk usai penyuntikan kedua.
"Sejauh ini tidak ada reaksi apapun pada tenaga kesehatan yang sudah menjalani vaksinasi. Dan mudah-mudahan sampai akhir tidak ada kendala apapun," ucapnya.
Kendati sudah menjalani vaksinasi, namun pihaknya tetap meminta para tenaga kesehatan untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat. "Kita selalu edukasi untuk melaksanakan prokes pada nakes meskipun sudah vaksinasi. Itu upaya meminimalisir risiko penularan saat imun tubuh belum terbentuk," tutur Reri.
Farida Yuniati, dokter spesialis radiologi RSUD Cibabat yang menjalani vaksinasi mengatakan, hal tersebut merupakan salah satu upaya membebaskan diri dari pandemi. "Ini memang jadi salah satu ikhtiar kita membebaskan diri dari pandemi. Sebagai nakes juga kan berisiko karena menangani langsung COVID-19. Sejauh ini kita menangani semua pasien COVID-19 semaksimal mungkin," kata Farida.