Penjelasan Pakar soal Barter Rumah Rp 500 Juta dengan Tanaman

Penjelasan Pakar soal Barter Rumah Rp 500 Juta dengan Tanaman

Hakim Ghani - detikNews
Kamis, 14 Jan 2021 09:23 WIB
Seorang pecinta tanaman di Garut bikin heboh lantaran membarter rumah dengan tanaman. Kisah itu jadi perbincangan saat ini.
Warga Garut barter tanaman hias dengan satu rumah senilai Rp 500 juta. (Foto: Hakim Ghani/detikcom)
Garut -

Seorang warga Garut bernama Hidmat Syamsudin rela menukar satu rumahnya yang ditaksir bernilai Rp 500 juta dengan ratusan tanaman hias.

Aksi Hidmat itu kini menjadi perbincangan. Sebab, aksi barter antara tanaman dengan rumah seharga ratusan juta itu dianggap tak lazim.

Ai Yanti Rismayanti, dosen Fakultas Pertanian Universitas Garut, angkat bicara terkait hal tersebut. Ai menyebut hal itu bisa jadi murni bisnis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini bisa murni bisnis. Ada keyword barter rumah dengan puluhan tanaman hias," kata Ai, Kamis (14/1/2020).

"Walaupun tidak jelas apa saja yang masuk di daftar (tanaman) tersebut, lalu kemana pasarnya, tapi kalau jumlahnya puluhan bisa masuk akal. Karena tanaman hias untuk 1 pohon saja sebagai ornamen di rumah-rumah di Pondok Indah juga bisa berharga puluhan juta," ucap Ai menambahkan.

ADVERTISEMENT

Ai menilai harga tanaman yang sangat fantastis dan terkadang cenderung tidak masuk akal ada kaitannya dengan market creator. "Harga yang sangat tinggi dan terkadang tidak masuk akal ada hubungannya dengan para market creator. Menjadi pihak ketiga di tengah-tengah penjual dan konsumen. Karena unik, langka dan lainnya," kata Ai.

Simak juga video '4 Tanaman Hias Ditukar Mobil Rp 100 Jutaan':

[Gambas:Video 20detik]



Siti Syarah, akademisi bidang tanaman lainnya menilai, berbisnis tanaman merupakan peluang usaha yang cukup menjanjikan. "Bisnis tanaman hias merupakan peluang yang sangat besar, apalagi sekarang peminatnya semakin bertambah," ucap Siti.

Menurut dia, peluang berbisnis tanaman bisa dilakukan oleh berbagai kalangan. Berbisnis di bidang ini akan sangat menguntungkan bila mengetahui pasti strateginya.

"Banyak sekali yang bermula dari hobi tetapi menjadi berbisnis di tanaman hias ini. Contohnya ada beberapa alumni dari kami yang bergelut di usaha tanaman hias. Mereka bisa bertahan karena bisa melihat peluang yang ada," ucap dosen Fakultas Pertanian Universitas Garut itu.

Selain berbisnis tanaman hias yang kini menjamur, ia menjelaskan, ada beragam tanaman lain yang bisa menjadi peluang bisnis bagi masyarakat. Salah satu yang kini ngetren adalah tanaman refugia.

"Refugia bisa dimanfaatkan dalam membantu petani mengendalikan hama dengan memanfaatkan musuh alami yang menjadikan refugia sebagai inangnya. Maka dari itu berbisnis di bidang ini bisa berkelanjutan," tutur Siti.

Halaman 2 dari 2
(bbn/bbn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads