Jabar Hari Ini: 4 Tewas di Tol Cipali-Tim SAR Cari 27 Korban Longsor

Jabar Hari Ini: 4 Tewas di Tol Cipali-Tim SAR Cari 27 Korban Longsor

Tim detikcom - detikNews
Senin, 11 Jan 2021 20:58 WIB
Proses evakuasi korban longsor di Sumedang terus berlanjut. 
Sebuah TK dan rumah yang berada di muka puing longsor pun dirobohkan guna mudahkan proses evakuasi.
Foto: Tim SAR gabungan berjibaku mencari korban longsor di Sumedang (ANTARA FOTO/Novrian Arbi).
Bandung -

Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat, Senin (11/1/2021). Mulai dari proses pencarian korban longsor di Sumedang terus dilakukan hingga cerita pilu keluarga korban pesawat Sriwijaya Air yang jatuh.

Berikut rangkuman beritanya:

Pencarian Korban Longsor Sumedang Terkendala Cuaca

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian korban longsor di Cimanggung, Kabupaten Sumedang. Namun roses pencarian terganggu dengan kondisi cuaca.

Kepala Basarnas Bandung Deden Ridwansyah mengatakan, pencarian korban dibagi ke dalam tiga sektor wilayah. Pencarian pun menggunakan dua metode, yakni dengan menggunakan alat berat dan manual.

ADVERTISEMENT

"Kita atur sedemikian rupa, sehingga semua unsur yang tergabung bisa bekerja sesuai dengan kapasitas dan kemampuannya," kata Deden kepada detikcom.

Dalam operasi SAR gabungan yang dilakukan sejak Sabtu (9/1), petugas menemukan 13 orang korban dalam keadaan meninggal dunia. Sementara 27 orang dilaporkan hilang sesuai laporan yang masuk ke dalam posko.

Hingga, Senin (11/1) sore pencarian belum membuahkan hasil karena petugas gabungan menemui kendala, yakni kendala cuaca. Deden menyebut, pencarian dilakukan hingga malam ini jika situasinya memungkinkan.

"Memang sampai saat ini kita berupaya semaksimal mungkin tapi hasil belum ada, pencarian akan terus dilakukan bada Magrib dan cuaca tidak memungkinkan akan kami tarik. Kalau memungkinkan (cuacanya) akan kita berikan penerangan seperti malam pertama pencarian, sampai pukul 2 dini hari akan kita lakukan evakuasi pencarian," jelas Deden.

Deden berharap evakuasi korban ini bisa dilakukan dalam waktu satu sampai dua hari. "Jadi harapan keluarga korban dan harapan kami, harapan pemerintah, sama. Kami ingin juga mengakhiri kegiatan ini pengerjaan ini dengan sesegera mungkin menemukan korban dan harapan kami juga menemukan korban dalam keadaan hidup, tentunya semuanya menginginkan seperti itu, mudah-mudahan target dua hari ini bisa terlaksana,"pungkasnya.

Permintaan Maaf Kapten Afwan ke Istri-Anak Sebelum Insiden Pesawat Sriwijaya Air

Permintaan maaf, menjadi isyarat terakhir Kapten Afwan sebelum insiden Pesawat Sriwijaya Air terjadi, Sabtu (9/1) lalu. Permintaan maaf itu langsung dilakukan Kapten Afwan kepada istri dan anak.

"Cuma memang kalau yang biasanya kalau mau pergi kerja itu cuma biasa saja, hanya salaman dan lain-lain, kemarin (Sabtu, 9/1/2021) itu beliau minta maaf dulu sama istri dan anak-anak. Nggak tahu apa sebabnya," terang Reza, Keponakan Kapten Afwan kepada detikcom.

Tak hanya itu, saat berangkat bekerja Kapten Afwan menggunakan pakaian yang belum disetrika saat pamit bertugas.

"Terus juga kalau biasanya pakaiannya rapih, kalau kemarin itu pakaiannya lecek (belum disetrika). Ngga tanya kenapa-kenapanya yah, mungkin dikira karena terburu-buru atau apa," ungkap Reza.

Hingga saat ini, pihak keluarga belum mendapat informasi valid yang bisa disampaikan dan masih menunggu dari pihak Sriwijaya Air. Pihak keluarga terus berharap semoga ada kabar baik untuk keluarga dan Kapten Afwan.

Pihak Sriwijaya, kata Reza, sudah datang menemui pihak keluarga dan membawa dua perwakilan keluarga ke bandara Soekarno Hatta.

"Pihak sriwijaya sudah menjemput dua anggota keluarga untuk ke bandara, dan disana juga disiapin hotel, tapi bukan anak dan istrinya, anak dan istrinya ada di sini," ungkap Reza.

KaptenAfwan merupakan mantan penerbang TNI AU yang diakui keluarga kini bekerja sebagai pilot di maskapaiSriwijaya Air. KaptenAfwan juga disebut pilotSriwijaya Air SJ182 yang jatuh di perairan utara Jakarta pada Sabtu (9/1/2021) sore. Ada 52 penumpang dan 12 kru pesawatSriwijaya Air yang naas itu. Mereka terdiri dari 40 orang dewasa, 7 anak-anak dan 3 bayi.

Cerita Kapolres Sumedang yang Selamat dari Longsor Cimanggung

Kapolres Sumedang AKBP Eko Prasetyo, berhasil menyelamatkan diri dari keganasan tanah longsor yang terjadi di Perum Pondok Daud, Kampung Bojongkondang, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung.

Dalam kejadian itu, tak hanya warga yang menjadi korban, namun Eko Prasetyo dan tim relawan lainnya yang melakukan pencarian korban hampir tertimbun material longsor.

Seperti diketahui, longsor terjadi dua kali. Sabtu sore sekitar pukul 15.30 WIB dan longsor susulan pukul 19.30 WIB. Longsor kedua ini lah yang mengakibatkan korban lebih banyak. Sebab saat itu tim relawan dan warga serta petugas polisi dan TNI tengah melakukan evakuasi korban yang tertimbun.

Eko mengisahkan, saat terjadi longsor susulan, ia tepat berada di lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi korban yang masih tertimbun. Ketika itu kondisi cuaca dalam keadaan hujan deras dan material longsor masih menumpuk di sekitarnya.

"Saat itu saya tengah melakukan pendataan. Dari jarak 100 meter dari longsor pertama kami melakukan pematangan data untuk melakukan evakuasi esok hari di Masjid bersama relawan, basarnas, tagana," kata Eko.

Tiba-tiba ia mendengar suara gemuruh, yang membuat semua orang di sekitar masjid panik dan berhamburan berusaha menyelamatkan diri. Ia masih ingat, Danramil Cimanggung Kapten Inf Setyo Pribadi awalnya berada di sampingnya.

Eko yang mengaku berada di posisi yang sulit untuk berlari sehingga memutuskan memecahkan kaca masjid. "Saya berada di posisi yang paling belakang, dan saya memilih untuk memecahkan kaca masjid bersama beberapa wartawan, kemudian melompat masuk ke dalam masjid," kata Eko.

Lampu masjid tiba-tiba mati sehingga suasana gelap gulita dan orang-orang panik. Samar-samar ia melihat belakang masjid sudah rata tertimbun tanah. Sejumlah mobil yang terparkir di dekat masjid tertimbun.

Eko pun tak melihatDanramil KaptenSetyo Pribadi. "PakDanramil tadinya berdiri di sebelah saya, ketika terdengar suara gemuruh itu semua berlarian dan kondisi mencekam," kata Eko.

Pramugari SJ182 Asal Bandung Barat Punya Mimpi Buka Kedai Kopi

Pramugari NAM Air, crew tambahan di Sriwijaya Air SJ-182 Oke Dhurrotul Jannah (23) yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, beberapa hari lalu memiliki cita-cita ingin miliki kedai kopi.

Oke yang merupakan warga Kampung Manglayang, RT 03/01, Desa Cihanjuang Rahayu, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, itu berencana membuka kedai kopi dengan saudaranya.

Adik sepupu Oke, Destri Nurhayati (24) mengatakan, sebetulnya ia dan kakak sepupunya itu tengah mengumpulkan modal demi merealisasikan mimpi mereka memiliki kedai kopi.

"Almarhumah itu kan setiap hari selalu chatting sama saya. Dia punya cita-cita ingin buka coffee shop, makanya dia kerja keras. Rencana kita buka coffee shop itu bulan depan," ungkap Destri.

Namun kenyataannya berbeda seperti apa yang mereka rencanakan. Oke ternyata ada di dalam manifest penumpang pesawat Sriwijaya Air yang jatuh beberapa waktu lalu.

Oke sendiri terakhir bertemu dengan pihak keluarga pada malam pergantian Tahun Baru yang lalu. Usai kehangatan kebersamaan keluarga, Oke berpamitan untuk menjalankan tugasnya sebagai pramugari di Jakarta.

Komunikasi terakhir, Oke berpamitan untuk bekerja pada keluarga sekitar satu jam sebelum Sriwijaya Air lepas landas menuju Pontianak, Kalimantan Barat. Komunikasi itu biasa Oke lakukan setiap berangkat dan pulang kerja.

"Jam 13.30 (Sabtu kemarin) kakak saya menghubungi saya untuk berangkat kerja. Terus jam 14.30 saya dapat berita ada pesawat yang jatuh," tutur Destri.

Destri tidak pernah menyangka jika Oke akan masuk dalam daftar korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air. Sebab, sepengetahuan keluarga Oke bukanlah pramugari pesawat tersebut.

"Iya betul dia ada di manifest penumpang Sriwijaya Air. Dia ke Pontianak itu memang kerja, karena pramugari. Cuma setahu keluarga dia itu di NAM Air, bukan Sriwijaya, makanya pas dapat kabar dia ada di Sriwijaya Air kita kaget," jelasnya.

Setelah mendapatkan penjelasan dari pihak Sriwijaya Air, ternyata Oke saat itu menjadi crew tambahan untuk penerbangan Sriwijaya Air dari Pontianak ke Jakarta. Sementara dari Jakarta ke Pontianak, Oke tercatat dalam manifes sebagai penumpang.

"Kenapa ada diSriwijaya Air, ternyata karena diakinerjanya baik. Jadi pihakSriwijaya Air minta cabutan tenaga bantuan karena masih satu perusahaan. Kebetulan katanya dia sekalian ngambil jam terbang juga,"pungkasnya.

4 Orang Tewas Dalam Kecelakaan Tol Cipali, Sopir Diperiksa

Sopir mikrobus dalam insiden kecelakaan lalu lintas di ruas Tol Cipali kilometer 107.800 diperiksa polisi. Tim penyidik Polres Subang masih melakukan pemeriksaan secara intensif kepada Sunaryo (25) sang sopir maut yang merupakan warga Karang Sambung, Kebumen.

Kasat Lantas Polres Subang AKP Endang Sujana, dalam pemeriksaan awal terungkap kondisi sopir saat mengemudi dan siapa sopir ini sebenarnya.

"Kita sedang melaksanakan pemeriksaan terhadap sopir secara intensif, perkembangan selanjutnya mudah-mudahan bisa di ketahui segera. Pemeriksaan sementara sopir dalam keadaan baik namun diketahui sopir saat terjadi kecelakaan dalam kondisi mengantuk," ujarnya.

Terungkap pula status sopir di dalam angkutan umum itu bukan sebagai sopir utama, melainkan sopir cadangan yang menggantikan sopir utama ketika terjadi kecelakaan di tol Cipali.

"Yang mengendalikan kendaraan itu adalah sopir cadangan bukan sopir utamanya. Kita masih dalami namun sementara pengakuannya gantian sopir karena sopir utama ngantuk," katanya.

Sopir utama duduk di bangku tengah di mobil itu, dan menjadi korban luka dalam kecelakaan ini. Untuk kepentingan penyelidikan kini keduanya tengah di perisa secara maraton.

"Dua-duanya sopir dalam kondisi baik kita amankan untuk dilakukan pemeriksaan.

Petugas belum menetapkan sopir sebagai tersangka atas kecelakaan yang menewaskan empat orang ini, pihaknya masih melakukan pemeriksaan.

Halaman 2 dari 5
(wip/mso)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads