Pemkab Cirebon mengkaji ulang rencana kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Hal tersebut dilakukan karena Kabupaten Cirebon kembali masuk kategori zona merah, atau daerah yang berisiko tinggi penyebaran COVID-19.
Bupati Cirebon Imron Rosyadi mengatakan sejatinya sejumlah sekolah, baik SD maupun SMP sudah siap untuk melaksanakan KBM tatap muka. Awalnya, lanjut Imron, KBM tatap muka bakal digelar 11 Januari nanti.
"Tidak semua sekolah, hanya wilayah yang hijau. Tadinya sudah siap Januari ini. Tapi, karena sekarang zona merah jadi kita kaji dulu," kata Imron kepada awak media usai simulasi vaksinasi di Puskesmas Talun Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Rabu (6/1/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Jabar Butuh 67 Juta Dosis Vaksin COVID-19 |
Imron juga menerangkan sebelumnya Pemkab Cirebon telah mengajukan izin untuk menggelar KBM tatap muka. Imron mengatakan kondisi masyarakat Cirebon belum sepenuhnya siap untuk melaksanakan KBM secara dalam jaringan (daring). Karena banyak orang tua murid yang tak memiliki alat komunikasi, yang bisa dijadikan sebagai media belajar.
"Banyak orang tidak memiliki alat komunikasi. Kemudian aspek ekonomi juga. Ada juga mata pelajaran yang membutuhkan praktik, harus ada praktiknya tidak sekadar virtual," kata Imron.
Sementara itu, pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Cirebon mencapai 4.034 kasus. Sebanyak 238 pasien meninggal dunia. Dan, 2.867 pasien berhasil sembuh. Selebihnya masih menjalani perawatan.
(mso/mso)