Curhat Perajin Tahu di Kuningan, Kedelai Mahal Bikin Menangis

Curhat Perajin Tahu di Kuningan, Kedelai Mahal Bikin Menangis

Bima Bagaskara - detikNews
Selasa, 05 Jan 2021 11:47 WIB
Perajin tahu di Kuningan menjerit dengan mahalnya harga kedelai
Perajin tahu di Kuningan menjerit dengan mahalnya harga kedelai (Foto: Bima Bagaskara)
Kuningan -

Dampak mahalnya harga kedelai begitu dirasakan perajin tahu yang ada di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Tidak sedikit para perajin tahu yang merugi bahkan menghentikan produksinya.

Meski begitu ada juga perajin yang masih tetap bertahan memproduksi tahu untuk memenuhi kebutuhan pasar. Seperti yang dilakukan Nono Sutrisno (62) salah seorang perajin tahu di Blok Cikentrungan, Kecamatan Kuningan, Kabupaten Kuningan.

Nono yang memproduksi tahu untuk disalurkan ke pasar-pasar di Kabupaten Kuningan harus memutar otak untuk menyiasati mahalnya harga kedelai. Harga kedelai yang saat ini mencapai Rp 9.100 per kilogram membuat Nono terpaksa harus memperkecil ukuran tahu yang Ia buat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di Kuningan harga kedelai Rp 9.100 sekilonya, awalnya Rp 6.800. Akhirnya kita menyiasati dengan memperkecil ukuran tahu dari tadinya satu papan itu bisa 13x13 sekarang 14x15," kata Nono saat ditemui detikcom di rumahnya Selasa (5/1/2021).

Meski sudah menyiasati dengan memperkecil ukuran tahu, Nono mengaku masih tetap merugi karena harga tahu yang Ia jual tidak ikut naik seperti halnya harga kedelai.

ADVERTISEMENT

Bahkan Nono telah menghabiskan modal sebesar Rp 50 juta untuk membeli bahan baku tahu yang harganya terus naik sejak 1 bulan yang lalu.

"Semenjak harga naik saya sudah habis Rp 50 juta untuk modal dan hasilnya sekarang hanya hutang dimana-mana. Mulai naik itu sejak sebulan kemarin, ukurannya udah dikecilin tapi tetep saja tidak terkejar," ucap Nono.

Nono saat ini hanya bisa pasrah menghadapi situasi sulit akibat mahalnya harga kedelai. Bahkan Ia mengaku sering menangis memikirkan nasib keluarganya yang bergantung pada produksi tahu miliknya.

"Seminggu ini malam kadang nangis sedih bukan mikirin diri sendiri sama istri tapi mikirin keluarga yang ikut kerja sama saya karena benar-benar kondisinya sulit sekali," ujarnya menceritakan.

Menurutnya sejak menjadi perajin tahu berpuluh-puluh tahun, kondisi saat ini merupakan yang tersulit yang pernah Ia hadapi. Kata dia, jika harga kedelai terus naik, Nono dengan terpaksa akan menghentikan produksi tahu.

"Kondisi kaya gini gak pernah terjadi, dulu saat krisis moneter tapi sebentar ga selama ini. Sekarang mau ngeluh juga ke siapa, kalau harga sampai menyentuh Rp 10 ribu saya berhenti produksi," pungkas Nono.

(mud/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads