Kasus Corona Meningkat, Bupati Pangandaran Larang Warga Gelar Hajatan

Kasus Corona di Kabupaten Pangandaran terus meningkat. Pada Senin (4/1/2021) ini, tercatat ada 80 warga Pangandaran yang positif Corona. Dari jumlah itu 27 orang dirawat di RSUD Pandega, sementara sisanya menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.

"Lumayan banyak juga. Jumlah kasus positif Corona sudah mencapai 80 orang," kata Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata.

Berdasarkan prosedur dari WHO, kata Jeje, bagi yang OTG harus menjalani perawatan selama 10 hari sedangkan yang bergejala harus dirawat. Setelah sembuh menjalani isolasi selama 3 hari hingga dipastikan benar-benar sembuh.

Menyikapi tren kenaikan kasus positif Corona ini, Jeje mengeluarkan kebijakan pembatasan bagi wilayah desa yang terdapat kasus positif Corona di atas 10 kasus.

"Kalau di desa tersebut ada 10 orang kasus positif COVID-19, maka warga dilarang untuk mengadakan kegiatan, di antaranya kegiatan hajatan dan kegiatan yang dapat mengundang kerumunan massa," kata Jeje. Kalau sudah kurang dari 10 orang, baru boleh menggelar hajatan atau kenduri.

Kasus COVID-19 yang terjadi di Kabupaten Pangandaran menurut Jeje mayoritas klaster keluarga. Contohnya seperti kasus di Desa Pajaten sekarang mencapai 14 kasus positif COVID-19."Kalau dari sektor pariwisata usai liburan Natal dan tahun baru kemarin belum ditemukan kasus COVID-19," kata Jeje.

Selain itu Jeje juga menyatakan dirinya tengah menantikan kedatangan vaksin ke Pangandaran. Jeje mengaku siap menjadi orang pertama di Pangandaran yang disuntik vaksin. "Saya siap yang pertama disuntik vaksin," kata Jeje.

Menurut dia, vaksin direncanakan akan tiba di Pangandaran pada pertengahan Januari 2021. "Mudah-mudahan lancar. Cuma belum tahu berapa jumlahnya," katanya.

Jeje juga mengatakan, dirinya telah melaksanakan rapat koordinasi dengan para Kepala Dinas dan Camat untuk mengevaluasi perkembangan COVID-19 satu bulan ini di Pangandaran.