Warga Garut dihebohkan dengan kabar pembunuhan terhadap 5 orang anak buah kapal (ABK) di tengah laut. Polisi kemudian turun tangan mencari keberadaan kelima ABK tersebut yang saat ini diketahui hilang di lautan.
Kabar tentang lima ABK menjadi korban pembunuhan mulai diperbincangkan warga pada Selasa (29/12) malam kemarin setelah video keriuhan warga sekitaran Pantai Sancang, Garut tersebar via WhatsApp.
Dalam video tersebut, warga heboh lantaran mendengar kabar telah terjadi pembunuhan terhadap lima orang ABK asal Sulawesi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada sejumlah video yang beredar. Berdasarkan penelusuran detikcom, setidaknya ada tiga video amatir yang beredar terkait hal tersebut. Di video pertama berdurasi 2 menit 58 detik menampilkan kesaksian seorang ABK mengaku bernama Nelson.
Nelson bersaksi dia dan lima orang temannya menjadi korban pembunuhan yang terjadi di tengah laut oleh seseorang.
"Dari Sulawesi lorang lima. Ditikam....dilempar. Ditikam langsung sorong ke air," kata Nelson dalam video tersebut.
Sementara video lainnya berdurasi 1 menit 54 detik menampilkan suasana warga di pesisir pantai selatan Garut tengah mengevakuasi sebuah kapal nelayan ke pesisir pantai.
Dalam video tersebut, terdengar suara perekam video yang mengaku sedang mengamankan barang bukti. "Ini lagi mengamankan dulu barang buktinya," ucap pria tersebut.
Selain itu, terdengar juga percakapan antarwarga yang tengah mengevakuasi kapal tersebut. Ada juga teriakan warga ke seseorang yang ada di atas kapal tersebut.
"Woy kadieu...urang turun ka dieu (woy ke sini, kamu turun ke sini),"
"Beunangkeunjelemanaheula padahal mah.Keuniyeu mah. Urangudagjelemana bakallinglungeun (Padahal kita tangkap dulu orangnya. Ini biarkan saja dulu. Kejar dulu orangnya bakal kebingungan)," ucap pria dalam video tersebut.
Polisi kemudian turun tangan menindaklanjuti hal tersebut. Kepala Sub Bagian Humas Polres Garut Ipda Muslih Hidayat membenarkan hal tersebut.
Muslih mengatakan, kejadian tersebut bermula saat petugas Polsek Cibalong Garut, menerima informasi adanya sebuah kapal pencari ikan yang berlabuh di Pantai Karang Gajah, Desa Sancang.
"Petugas polsek menerima informasi dari kepala desa bahwa ada kapal nelayan penangkap ikan yang mendarat di lokasi," ucap Muslih kepada detikcom, Selasa malam.
Muslih mengatakan, setelah mendatangi TKP petugas polsek bertemu dengan salah satu awak kapal bernama Agustinus Nelson Jonai. Kepada petugas Nelson mengaku lima orang temannya hilang di tengah laut.
Hal tersebut terjadi setelah salah seorang ABK bernama Ardi mengamuk dan menusuk ABK lainnya bernama Johan. Berdasarkan keterangan Nelson, Johan ditikam dan ditendang ke laut oleh Ardi.
"Ada salah seorang ABK kapal bernama Mohamad Ardi mengamuk dan menusuk salah seorang ABK kapal bernama Johan dengan menggunakan sajam berupa pisau dan kanco," katanya.
"Karena merasa terancam, kemudian 4 orang ABK lainnya lompat dari kapal," ujar Muslih menambahkan.
Johan dan empat ABK lainnya saat ini dinyatakan hilang. Hingga saat ini keberadaan mereka tidak diketahui. Sementara Nelson kini diamankan Polsek Cibalong.
Atas kejadian itu, polisi mengamankan satu orang terduga pelaku yang diketahui bernama Ardi. Kapolres Garut AKBP Adi Benny Cahyono menjelaskan, saat ini pelaku diamankan di Polsek Cibalong dan tengah menjalani pemeriksaan.
"Pelaku sudah diamankan," ucap Adi.