Tim Uji Klinis Vaksin COVID-19 dari Universitas Padjadjaran (Unpad) memastikan relawan vaksin yang mendapatkan suntikan plasebo atau obat kosong akan disuntik oleh vaksin sesungguhnya setelah proses uji klinis selesai.
Seperti diketahui tidak semua relawan mendapatkan vaksin betulan, ada pula kelompok yang mendapatkan obat kosong. Seorang relawan tidak mengetahui apakah dirinya mendapatkan plasebo atau vaksin betulan. Semua itu akan dibuka setelah proses uji klinis selesai.
"Nanti setelah selesai penelitian baru kelompok plasebo akan mendapatkan dua kali vaksin," ujar Koordinator Lapangan Uji Klinis Vaksin COVID-19 Eddy Fadlyana saat dihubungi detikcom, Selasa (29/12/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara sebaliknya, bagi relawan yang mendapatkan suntikan vaksin atau non-plasebo dalam proses uji klinis tak perlu mendapatkan vaksinasi COVID-19 lagi. "Iya betul (tak perlu divaksin kembali)," katanya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan dirinya tak akan disuntik vaksin COVID-19 Sinovac yang dibeli pemerintah pusat. Sebab, ia sudah disuntik vaksin yang saat ini tengah diuji klinis.
"Vaksin dibagi dua, langsung dan yang di Biofarma. Saya sendiri setelah konsultasi dengan Pak Doni tidak diizinkan vaksin lagi nanti takut akan tercampur dengan vaksin yang diujicoba di Biofarma," ujar pria yang akrab disapa Kang Emil di Makodam III Siliwangi, Jalan Aceh, Kota Bandung, Senin (28/12/2020).
Sebagai gantinya, kata Kang Emil, beberapa tokoh hingga Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum yang akan disuntik vaksin hasil pembelian pemerintah pusat.
"Kemungkinan tokoh-tokoh Jabar yang mengikuti teladan Pak Presiden mulai dari Wagub dan pejabat lainnya yang ditentukan, baru lain-lain mengikuti," tuturnya.
(yum/mud)