.webp)
Saat melintas di Jalan Raya Ciamis-Cirebon, pengendara akan melihat sebuah batu berukuran besar tepat pinggir jalan. Batu itu sudah ada sejak lama di tempat tersebut dan konon tidak bisa dipindahkan.
Batu yang tidak memiliki nama itu sepintas nampak biasa-biasa saja. Diselimuti oleh beberapa rumput liar yang menandakan batu itu sudah tidak tersentuh orang meski letaknya di pinggir jalan.
Terhalang oleh pembatas jalan dan hanya dilalui begitu saja oleh pengendara atau pun pejalan kaki. Padahal sebetulnya batu itu memiliki keunikan tersendiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut warga setempat, batu tersebut sulit dipindahkan atau dihancurkan. Meski didorong menggunakan alat berat atau menggunakan dinamit sekalipun.
Karena tidak bisa dihancurkan atau dipindahkan dari lokasi tersebut, akhirnya batu hanya dibiarkan begitu saja di pinggir jalan dan hanya diberi pembatas jalan agar pengendara tidak menabrak batu tersebut.
"Dulu saat pembangunan jalan sempat didorong oleh alat berat buldozer tapi tidak bergerak sedikitpun. Sempat juga akan dihancurkan menggunakan dinamit tapi tidak hancur," ujar warga setempat, Yayan Suryana, Minggu (6/12/2020).
Yayan bersama warga setempat lainnya tidak mengetahui asal muasal batu tersebut. Namun cerita mengenai batu yang konon tak bisa dihancurkan atau dipindahkan itu sudah dipercaya masyarakat.
Bahkan saat ini warga tak ada lagi yang berani menyentuh batu itu. Karena berbagai cara pun sempat dilakukan namun sia-sia saja. Lokasi batu itu memang dikelilingi beberapa makam keramat yaitu Eyang Senapati, Eyang Landai Kasep dan Eyang Tonjong atau Singaperbangsa yang membuka Dusun Kondang dan penyebar agama Islam di wilayah tersebut.
"Sepintas memang seperti mudah saja untuk memindahkan batu itu hanya dicongkel saja akan bergeser atau menggelinding. Tapi nyatanya batu itu tidak bergerak sama sekali," ungkapnya.
Percaya atau tidak dengan cerita urban legend ini, yang jelas hingga kini batu berukuran cukup besar itu masih ada di pinggir Jalan Raya Ciamis-Cirebon.
(mso/mso)
