3 Polisi Gadungan Rampas Motor di Sukabumi

3 Polisi Gadungan Rampas Motor di Sukabumi

Syahdan Alamsyah - detikNews
Senin, 28 Des 2020 17:02 WIB
Polisi perlihatkan barang bukti kasus curanmor di Sukabumi.
Foto: Polisi perlihatkan barang bukti kasus curanmor di Sukabumi (Syahdan Alamsyah/detikcom).
Sukabumi -

Tiga orang perampok dibekuk polisi setelah beraksi di belasan Tempat Kejadian Perkara (TKP) di wilayah hukum Polres Sukabumi. Saat beraksi para pelaku membekali diri dengan 4 pucuk senjata jenis air gun, salah satunya sudah dirubah menjadi senjata api yang mematikan. Para pelaku juga kerap mengaku sebagai polisi dan melakukan razia sampai kemudian merampas motor milik korbannya.

"Ini air gun yang sudah dimodifikasi atau disulap dan pelurunya menjadi senjata api yang mematikan. Mereka berpura-pura menjadi polisi dan menyetop korbannya, melakukan razia. Ada puluhan motor yang kita amankan sebagai barang bukti," kata Kapolres Sukabumi AKBP Lukman Syarif kepada detikcom, Senin (28/12/2020).

Tiga pelaku yang diamankan polisi masing-masing inisial US, DA dan D. Mereka beraksi Juli sampai November tahun ini. Polisi mengungkap dan menangkap para pelaku pertengahan Desember ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada satu korban yang ditembak kakinya dan motornya dilarikan, pelaku ada tiga orang namun masih ada yang dalam pengejaran. Ini adalah salah satu kasus kekerasan yang menonjol di sepanjang tahun 2020 yang berhasil kita ungkap," lanjut Lukman.

Sementara itu Kasat Reskrim Polres Sukabumi AKP Rizka Fadhila mengatakan pengungkapan berawal dari adanya laporan masyarakat yang resah dengan aksi komplotan tersebut.

ADVERTISEMENT

"Bermula dari ramainya keresahan masyarakat soal adanya kasus curanmor kemudian kita lakukan penyelidikan ada beberapa kasus TKP curanmor yang ternyata modusnya serupa lebih tepatnya kepada perampasan kendaraan bermotor. Kita susur sejak TKP awal dari wilayah utara kemudian ke Palabuhanratu hingga ke kawasan Citepus," kata Rizka.

Modus pelaku saat melakukan aksi kejahatannya dengan cara berkelompok. Polisi kemudian mengidentifikasi ciri-ciri pelaku hingga pola kerja kelompok tersebut, sampai akhirnya satu-persatu pelaku tertangkap.

"Kita pelajari satu rangkaian kelompok mereka, kita lakukan penyelidikan sampai akhirnya seorang dari mereka kita amankan lalu interogasi. Kemudian kita temukan juga senjata api di persembunyian pelaku, ketika kita perlihatkan ke korban ternyata benar itu yang mereka gunakan untuk mengancam korbannya," jelas Rizka.

(sya/mso)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads