Lalu lintas di Jalan Djundjunan, Kota Bandung sudah kembali lancar setelah direndam banjir luapan Sungai Cianting dan Sungai Cilimus pada Kamis (24/12/2020). Genangan air telah surut, namun masih menyisakan sedikit endapan lumpur di bahu jalan.
Sebelumnya, lalu lintas di jalan nasional yang menjadi wajah pertama Kota Bandung itu lumpuh akibat luapan air sungai setinggi satu hingga satu setengah meter. Dampaknya arus lalu lintas sempat tertahan selama satu jam lebih.
Pantauan detikcom, petugas kebersihan wilayah juga tengah membersihkan sisa-sisa banjir baik lumpur yang berada di jalan, maupun sampah-sampah yang tersangkut di sungai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Camat Sukajadi TB Agus Mulyadi mengatakan, luapan sungai yang terjadi belakangan ini merupakan yang paling besar dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. "Sebetulnya, ini yang paling besar. Kemarin curah hujan cukup tinggi, kita di pihak kewilayahan hanya bisa berupaya sesuai kemampuan, melalui partisipasi masyarakat yang bisa kita lakukan," katanya.
Menurutnya, penanganan banjir di Jalan Djunjunan tidak bisa dilakukan sepihak oleh pihak kota, tetapi juga harus melibatkan kerjasama antar wilayah.
"Kita juga ada perbatasan dengan kabupaten/kota lain, ada Cimahi dan KBB sehingga perlu koordinasi antar lembaga maupun instasi di tingkat provinsi, yang kedua Jalan Djunjunan juga jalan nasional sehingga keterlibatan pusat juga diperlukan untuk sama-sama menangani permasalahan yang secara berulang terjadi," kata Agus.
Banjir mengepung Kota Bandung. Kawasan Pasteur tergenang air akibat hujan deras. Sejumlah kendaraan terendam.
"Iya tadi banjir sampai selutut. Roda saya saja terendam. Banyak mobil juga yang terendam," ujar Maman (47), salah seorang pedagang di depan SPBU Pasteur, Jalan Dr Djunjunan (Pasteur), Kota Bandung, Kamis (24/12/2020).