Alvian Yusuf (26), warga Surabaya harus rela mengantre tiga jam setengah sebelum petugas pemeriksa rapid test antigen memanggilnya ke dalam tenda pemeriksaan di halaman Stasiun Kiaracondong, Kota Bandung pada Selasa (22/12/2020).
Ia bersama rekannya mendapatkan nomor antrean pada pukul 07.00 WIB dan baru dipanggil ke dalam tenda pukul 10.30 WIB. Sementara itu, dari pengambilan sampel hingga keluar hasil pemeriksaan waktunya relatif lebih singkat, yakni kurang dari 20 menit.
"Kita datang dari jam 7 pagi, langsung ambil nomor antrean nomor 81 dan 82 untuk teman saya. Rencananya nanti malam saya mau ke Surabaya menumpang kereta Harina," ujar Alvin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alvin mengaku informasi pemeriksaan rapid test antigen sebagai syarat perjalanan jarak jauh terlalu mendadak. Sedianya, sehari sebelum keberangkatan ia telah memeriksakan diri dengan rapid test antibodi di fasilitas layanan kesehatan.
"Ternyata harus pakai antigen, jadi buru-buru ke sini karena waktunya sudah mepet sekali. Tadi setelah diambil sampel, nunggu dipanggil. Kalau di dalam hanya 15 menit, sampai hasil pemeriksaannya keluar. Alhamdulillah hasilnya negatif," tuturnya.
Sebaiknya, kata Alvian, antrean tersebut menggunakan sistem online sehingga calon penumpang tak berlama-lama menunggu jadwal pemeriksaan. "Kasihan yang berdiri," katanya.
Sementara itu Siti Aisyah (52), warga Cileunyi, Kabupaten Bandung menyayangkan kebijakan menerapkan rapid tes antigen ini terlalu mendadak. Pasalnya, ia telah melakukan rapid test antibodi pada pagi hari, namun pemerintah pada siang harinya mengeluarkan kebijakan untuk menerapkan rapid antigen.
"Menurut saya sih bagus ya (untuk mencegah COVID-19), tapi sayang waktunya terlalu mepet. Harusnya ada sosialisasi ke bawah, nyari uang itu tidak gampang. Saya sudah rapid pada pagi hari, tapi siangnya harus pakai antigen," katanya.
Pantauan detikcom, hingga pukul 11.00 WIB calon penumpang terus berdatangan ke Stasiun Kiaracondong. Sementara nomor antrean telah mencapai nomor urut 320-an. Tidak ada kerumunan yang berarti, pasalnya setelah mendapatkan nomor urut calon penumpang menunggu di tempat lain.
(yum/mso)