Pemerintah Kabupaten Pangandaran akan melakukan pengambilan tes swab kepada para guru dan pelajar. Langkah ini merupakan upaya evaluasi pelaksanaan pembelajaran tatap muka yang sudah berjalan sekitar 4 bulan.
"Evaluasi pembelajaran tatap muka salah satunya dilakukan dengan melakukan pemeriksaan tes swab secara acak bagi guru dan siswa. Ada 100 yang akan kami periksa," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Pangandaran Agus Nurdin, Selasa (22/12/2020).
Menurut Agus, pelaksanaan swab secara acak ini merupakan evaluasi untuk melanjutkan kegiatan pembelajaran tatap muka di semester berikutnya. Selama pembelajaran tatap muka ini belum ditemukan kasus COVID-19 secara langsung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sampai saat ini belum terjadi klaster penularan COVID-19 di satuan pendidikan. Tapi kalau kasus COVID-19 di masyarakat secara umum ya ada," kata Agus.
Menurutnya, pembelajaran sekolah tatap muka sekarang sudah disetujui oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
"Tapi untuk pembelajaran tatap muka, Pangandaran lebih dulu dimulai sejak 4 bulan ke belakang sampai sekarang. Alhamdulillah sampai saat tidak terjadi klaster baru di sekolah," ucapnya.
Agus juga menjelaskan, sistem pembelajaran tatap muka di Kabupaten Pangandaran selama ini dilakukan shifting.
"Jadi dalam satu Minggu dilakukan secara bergantian supaya tidak menimbulkan kerumunan. Dan bangku kelas pun diisi setengahnya untuk menjaga jarak. Tentunya disamping penerapan ptotokol kesehatan lainnya," kata Agus.
Sementara untuk kegiatan ekstrakurikuler dan olahraga serta kantin sekolah untuk sementara ditiadakan dahulu. "Dan jam belajar pun masih dibatasi antara 2 sampai 4 jam saja," ujar Agus.
(mso/mso)