.webp)
Sebelum longsor menerjang di kawasan Pasar Parungkuda, Sukabumi muncul sejumlah tanda yang dirasakan para pedagang. Salah satunya muncul retakan pada dinding kios pedagang.
Pantauan detikcom, usai empat kios yang ambruk di pasar tersebut ada sekitar 9 kios lainnya yang saat ini juga sebagian di antaranya mengalami retakan bahkan sudah ada yang sedikit miring ke arah sungai. Namun pemilik kios memilih bertahan demi bisa mencari penghasilan.
"Mau tetap di sini, takut sih takut hanya usaha kan (hanya) di sini saja. Saya pemotongan ayam, kita bertahan saja memperbaiki pondasi-pondasi di bawah kios," ungkap Aep Saepulloh (45) pemilik kios pemotongan ayam kepada detikcom, Minggu (20/12/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aep mengungkap ambruknya 4 kios terjadi sekitar pukul 07.00 WIB pagi tadi (sebelumnya ditulis pukul 05.30 WIB). "Kejadian jam 07.00 WIB, langsung ambruk begitu saja. Posisi kios sudah ada retakan sebelumnya bahkan sudah ditinggal sama pemiliknya," kata Aep.
Saep Purnama, staf Kecamatan Parungkuda mengaku sudah menyusun langkah terkait kejadian tersebut. Untuk sementara pihaknya sudah melaporkan kejadian longsor ke Pemkab Sukabumi.
"Kami dari pemerintah kecamatan, sudah melapor ke bupati. Pasar ini asset Pemerintah Kabupaten Sukabumi. Langkah lebih lanjut kami dari Forkopincam, pak camat, kapolsek dan danramil akan berkoordinasi dengan Dinas Pasar, untuk antisipasi lebih lanjut harus seperti apa, posisi (kios) yang tersisa di bantaran sungai sudah terancam," ungkap Saep.
Saep mengaku belum bisa memperkirakan jumlah kerugian dari pemilik kios, karena nilai tersebut masih dalam tahap penghitungan. Ada 4 kios yang menurutnya hancur total karena ambruk ke sungai.
"Apakah akan seperti apa, (menunggu) hasil kordinasi. Kerugian 4 nya hancur total, di dalam bangunan ada dagangan atau apa jadi belum bisa merinci kerugiannya berapa kalau secara fisik hancur semua," ujarnya.
(sya/mso)
