Pergerakan Tanah Terus Terjadi, Warga Cibadak Sukabumi Masih Mengungsi

Pergerakan Tanah Terus Terjadi, Warga Cibadak Sukabumi Masih Mengungsi

Syahdan Alamsyah - detikNews
Selasa, 15 Des 2020 13:14 WIB
Warga Cibadak Sukabumi masih was-was pergerakan tanah di wilayahnya
Warga Cibadak Sukabumi masih was-was pergerakan tanah di wilayahnya (Foto: Syahdan Alamsyah)
Sukabumi -

Sejumlah korban pergerakan tanah di Neglasari, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, hingga saat ini masih memilih untuk mengungsi di tempat yang lebih aman. Selain di tetangga, sebagian dari mereka tinggal di keluarganya. Sebuah tenda darurat juga didirikan BPBD Kabupaten Sukabumi di lokasi yang jauh dari lokasi kejadian.

Salah seorang warga, Rina (41) mengaku kehilangan rumah pada Minggu (13/12/2020) kemarin. Rumah semi permanen miliknya ambruk akibat pergerakan tanah yang masih terus terjadi. Beruntung saat kejadian ia dan Atin (45) suami dan dua anaknya sedang tidak ada di dalam rumah.

"Rumah memang sudah dikosongkan sejak pertama kejadian getaran-getaran, saat rumah ambruk saya dengan keluarga di rumah sakit. Saya baru tahu keesokan harinya, hanya tinggal puing kayu," lirih Rina kepada wartawan, Selasa (15/12/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak pergerakan tanah pada Jumat (11/12/2020) sejumlah retakan mulai muncul di perkampungan warga termasuk di halaman dan dalam rumah Rina. Saat itu ia memutuskan untuk mengungsi di rumah ibunya yang jauh dari lokasi kejadian.

"Perlahan-lahan geser, miring akhirnya ambruk. Ya kalau harapan saya rumah bisa dibangun lagi seperti semula," tuturnya, suara Rina sesekali tersekat menahan tangis.

ADVERTISEMENT

Warga hingga saat ini masih melakukan ronda malam, karena sebagian rumah ditinggal penghuninya. Dadan Suryana, salah seorang tokoh masyarakat menyebut hingga dua hari terakhir retakan tanah di per kampung terus terjadi.

"Kondisi sekarang warga bergilir ronda di bantu anak anak muda. Pergerakan tanah terus terjadi sampai dua hari sampai setengah meter lebih. Makanya sekarang ada tenda, setelah tenda berdiri ini warga mudahan warga bisa tidur disini di tenda, kalau orang tua mungkin bisa di saudara terdekat atau anaknya," kata Dadan.

Selain rumah, musala warga juga mengalami kerusakan. Lantai keramik mencuat ke atas. Meskipun begitu musala masih dimanfaatkan warga untuk salat.

"Satu tempat ibadah yakni mushala kondisinya saat ini lantai yang terbuat dari keramik sudah pada ngangkat meski saat ini masih di pakai warga untuk beribadah. Jadi kalau hujan rasa ketakutan dari masyarakat itu muncul, apalagi kalau terjadi hujan malam itu wah makin waswas warga," imbuhnya.

Simak video 'Puluhan Rumah Warga Cibadak Sukabumi Dihantui Pergeseran Tanah':

[Gambas:Video 20detik]



(sya/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads