Pergerakan tanah terjadi di Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis hingga menyebabkan jalan ambles dan sejumlah rumah retak. Pergerakan tanah diduga dipicu curah hujan yang tinggi.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun warga mengalami kerugian materil dan akses warga menjadi terhambat.
Anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) Ciamis Baehaki Efendi membenarkan kejadian tersebut. Pergerakan tanah mengakibatkan Jalan Angsana - Gunungkelir ambles sepanjang 80 meter. Kedalaman ambles sekitar 5 meter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jalan ambles lokasinya berada di Dusun Angsana Desa Neglasari. Kondisinya cukup parah, sebelah jalan terbelah sehingga kendaraan tidak bisa dilalui," ujar Baehaki saat dihubungi, Selasa (15/12/2020).
Baehaki mengatakan akibat kondisi ini kini aktivitas warga terhambat. Karena jalan tersebut merupakan akses utama bagi warga sebagai akses perekonomian. Sehingga kini warga terpaksa mencari jalur alternatif lain.
Jalan penghubung antar desa dan penghubung ke Kabupaten Pangandaran ini ambles sudah yang ketiga kalinya. Tanah tersebut cukup labil sehingga saat intensitas hujan yang tinggi menimbulkan kembali pergerakan tanah.
Pergerakan tanah juga menimbulkan sejumlah rumah mengalami retakan. Kerusakan rumah ini cukup bervariatif, rusak ringan dan sedang. Panjang retakan sekitar 50 meter, dengan kedalaman setengah sentimeter.
"Ada belasan rumah terkena retakan. Tapi satu rumah rusak cukup parah dan penghuninya diungsikan karena khawatir ambruk. Namun bila pergerakan tanah terus terjadi saat hujan turun kemungkinan yang mengungsi bisa bertambah," ujarnya.
(mso/mso)