Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat, hari ini, Senin (14/12/2020) dari mulai dari dua orang mucikari ditangkap polisi di Bandung hingga zona merah COVID-19 di Jabar bertambah.
2 Muncikari Bandung Sediakan Apartemen untuk Layanan 'Open BO'
Jadikan apartemen sebagai lokasi esek-esek, dua mucikari yang dalam kesehariannya menjual perempuan kepada 3 hingga 5 pria hidung belang ditangkap polisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tempatnya dia di apartemen," ujar Kapolrestabes Bandung Kombes Ulung Sampurna Jaya di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa.
Dua mucikari bernama M Taufik Ismail (21) dan Deri Indriana (25). Dua mucikari itu menyewa apartemen di pusat kota dengan harga Rp 200 ribu per harinya.
"Dari Rp 200 ribu, itu bisa dipakai berkali-kali," ujar Ulung.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Bandung Kompol Adanan Mangopang menambahkan, dalam sehari anak buah mucikari tersebut bisa melayani lebih dari dua tamu.
"Dia menyewa apartemen itu sehari Rp 200 ribu. Jadi dia bisa mendapatkan tiga sampai lima konsumen perharinya," katanya.
Polisi pun saat ini tengah memburu pemilik dari unit apartemen tersebut. Sebab, pemilik menyewakan apartemen untuk digunakan praktik prostitusi.
"Kemudian kita kejar sekarang ini yang menyediakan apartemen, karena saya rasa di setiap apartemen itu ada aturan tidak boleh menggelar kegiatan asusila, kemudian bukan suami istri tidak boleh menginap dalam satu ruangan," jelasnya.
Minta HRS Dibebaskan, Simpatisan di Sejumlah Daerah Jabar Geruduk Kantor Polisi
Simpatisan Habib Rizieq Shihab (HRS) di Tasikmalaya turun ke jalan dan menggeruduk Mapolres Tasikmalaya. Mereka yang terdiri dari sejumlah kelompok itu menggelar orasi di hadapan polisi.
Demonstran meminta agar polisi membebaskan Habib Rizieq terkait kerumunan massa yang dinilai melanggar protokol kesehatan COVID-19.
"Kami minta keadilan, Habib Rizieq untuk dibebaskan. Jangan ditahan," kata salah satu orator.
Massa menuntut agar aparat hukum sama-sama menegakkan aturan dalam protokol kesehatan, tanpa pandang bulu. "Ketika Habib Riziq Shihab diadili karena kasus kerumunan, kami tuntut aparat usut tuntas juga kasus kerumunan anak presiden, Gibran Rakabuming di Solo," kata Ketua FPI Kabupaten Tasikmalaya Muhammad Ansori.
Tak hanya itu, demonstran juga meminta agar kasus kematian enam anggota laskar FPI diusut tuntas. Ansori menyesalkan insiden ditembaknya enam laskar FPI oleh polisi saat mengawal iring-iringan kendaraan Habib Rizieq di Tol Cikampek.
Selain di Tasikmalaya, aksi serupa juga terjadi di Kuningan, massa FPI juga geruduk Mapolres Kuningan dan menuntut HRS dibebaskan. Dalam aksinya, para simpatisan menggelar aksi doa dan sholat ghoib bersama.
Simpatisan HRS ini juga, membawa sejumlah poster yang berisi tuntutan seperti meminta Habib Rizieq Shihab dibebaskan tanpa syarat serta seruan protes 6 Laskar FPI bukanlah perampok.
"Ini salah satu bentuk protes terkait terjadinya ketidakadilan dan kebrutalan aparat yang telah membunuh laskar FPI. Ini salah satu bentuk kecintaan kita terhadap NKRI dan Pancasila karena hampir hilang sila kedua," tegas Lukman salah seorang perwakilan massa saat diwawancarai wartawan.
Lukman juga meminta, Komnas HAM agar membentuk tim pencari fakta untuk mengusut tuntas peristiwa penembakan di Tol Cikampek KM 50.
"Kita minta Komnas HAM membentuk tim pencari fakta dan mengusut tuntas sehingga ketahuan mana yang benar-benar salah. Mereka itu bukan perampok bukan koruptor bukan penjahat, mereka orang yang tidak bersalah," ujarnya.
Tak hanya di Tasikmalaya dan Kuningan, aksi ini juga digelar massa simpatisan HRS di Mapolresta Cianjur.
Aksi ini digelar sore tadi ditengah guyuran hujan lebat. Meski diguyur hujan, massa aksi yang juga terdiri dari perempuan itu bertahan dan berorasi di depan Mapolres Cianjur.
Seorang perwakilan massa yang tergabung dalam ustaz Cianjur Selatan menyebutkan siap untuk menggantikan Habib Rizieq Sihab di penjara. Menurutnya kerumunan saat penjemputan dan beberapa agenda lainnya bukan berdasarkan ajakan namun kemauan dari pendukung Habib Rizieq.
"Kami siap gantikan Habib Rizieq di penjara. Karena kerumunan kedatangan Habib saat di bandara bukan berdasarkan ajakan, tapi kami yang memang ingin datang," tegasnya.
Sementara itu Ketua FPI Cianjur Habib Hud Al-Idrus dalam postingannya di WhatsApp, menyerukan ajakan untuk datang ke Mapolres Cianjur menuntut agar Habib Rizieq dibebaskan tanpa syarat.
Selain itu, Habib Hud mendesak agar kasus meninggalnya 6 orang laskar diusut tuntas dan menghentikan kriminalisasi serta diskriminasi hukum terhadap ulama.
"Kita ramai-ramai ke PolresCianjur menuntut HabibRizieqSihab dibebaskan tanpa syarat dan menghentikan kriminalisasi ulama hingga diskriminasi hukum," ungkap Habib Hud dalampostingannya.
Polisi Tangkap 2 Anggota Geng Motor Pengeroyok Remaja di Bandung
Danu Sandani (17) tewas setelah dikeroyok oknum anggota geng motor Moonraker di kawasan Dago, Kota Bandung Oktober lalu. Dua pelaku pengeroyokan remaja ini, berhasil ditangkap polisi.
Aksi ini, bermula dari saling ejek antara pelaku dan korban, serta rekan-rekannya yang merupakan anggota kelompok motor GBR.
"Nah pada saat kelompok GBR melewati Moonraker mereka saling meledek. Sehingga kelompok Moonraker tersinggung kemudian dikejar," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Ulung Sampurna Jaya di Mapolrestabes Bandung.
Aksi kejar-kejaran terjadi. Saat itu, korban tertinggal dan terjatuh. Akibatnya, korban menjadi bulan bulanan dari kelompok lawan.
"Sehingga dilakukan penganiayaan oleh kelompok Moonraker. Sehingga korban tersebut meninggal dunia. Pengeroyokan dilakukan dengan menggunakan tangan kosong, batu hingga kayu," tuturnya.
Sekedar diketahui, pengeroyokan tersebut terjadi pada Minggu (1/11) dini hari. Korban kemudian ditemukan tergeletak di pinggir Jalan Ir H Juanda (Dago), Kecamatan Coblong, Kota Bandung.
Insiden tersebut berawal saat korban bersama rekan-rekannya tengah meminum minuman keras (miras) di rumah rekannya. Sekitar pukul 24.00 WIB, mereka kemudian main ke kawasan Lembang.
Namun setelah itu di dekat Hotel Sheraton, ada beberapa anak muda yang sedang nongkrong dengan menggunakan motor. Setelah saksi dan korban melihat anak-anak nongkrong tersebut, mereka memutar balik kendaraannya, namun di kejar oleh tongkrongan tersebut.
Usai dikejar, para pelaku langsung melakukan pemukulan terhadap korban dengan menggunakan kayu. Sementara rekan-rekan korban bersembunyi.
Korban tidak sempat sembunyi sehingga korban dipukul dan kemudian tergeletak di pinggir jalan. Korban pun tewas di tempat. Berdasarkan hasil visum, korban diketahui tewas akibat benda tumpul.
BMKG Ingatkan Adanya Potensi Tsunami 3 Meter di Wilayah Pantai Selatan
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melakukan mitigasi tsunami kepada masyarakat di Pesisir Palabuhanratu, Sukabumi. Pada kesempatan itu, BMKG mengingatkan soal adanya potensi bencana tsunami di wilayah Pantai Selatan Jabar, khususnya Palabuhanratu.
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung Tony Agus Wijaya menyebut potensi adanya tsunami itu mengacu kepada posisi wilayah yang berhadapan langsung dengan sumber gempa megathrust di Samudra Hindia, Selatan Jawa.
"Berdasarkan kajian potensinya, sumber gempa ini memiliki magnitudo tertarget 8,7 dan dapat memicu tsunami di Pantai Palabuhanratu dengan estimasi ketinggian di atas 3 meter. Sebagai langkah antisipasi dan mitigasi bencana, BMKG selalu siap memberikan informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami yang cepat dan akurat," kata Tony.
Dia menjelaskan, peringatan dini tsunami yang disebarluaskan oleh BMKG akan diterima oleh pemerintah daerah, para pemangku kepentingan dan masyarakat melalui beragam moda diseminasi seperti WRS, aplikasi android WRS mobile dan Info BMKG, SMS, Email, Fax, Website, dan Media Sosial.
"Dalam rangka upaya mitigasi bencana tsunami yang bertujuan memperkecil risiko bencana yang mungkin terjadi, maka perlu ada upaya konkrit dalam mengurangi kerentanan dan meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana tsunami," lanjutnya.
Untuk itu disebut Tony, para pemangku kepentingan bidang kebencanaan dianggap sangat perlu untuk terus meningkatkan kemampuan, sarana dan prasarana dalam menghadapi tsunami.
Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah dengan membangun kesiapsiagaan masyarakat dalam merespon peringatan dini tsunami dari BMKG, pemasangan sirene tsunami, penyiapan jalur dan rambu evakuasi, serta membangun tempat evakuasi sementara.
"Dalam upaya merelisasikan upaya tersebut di atas, maka BMKG menyelenggarakan Workshop Penguatan Subsistem Pendukung Peringatan Dini Tsunami pada 14-16 Desember 2020 di Hotel Grand Inna Samudra Beach Pelabuhanratu yang disertai penerapan protokol kesehatan terkait pandemi COVID-19. Kegiatan ini akan diikuti oleh Pemerintah Desa Citepus, Palabuhanratu, BPBD Kabupaten Sukabumi, BPBD Jawa Barat, pemangku kepentingan kebencanaan dan wakil kelompok masyarakat," ucapnya.
"Tujuan kegiatan workshop ini adalah agar masyarakat dapat meningkatkan kapasitasnya dalam pemahaman tentang pentingnya respon peringatan dini tsunami dari BMKG, memahami konsep evakuasi mandiri dan ikut berpartisipasi dalam proses pembangunan sistem mitigasi tsunami di daerahnya dengan secara terlibat dalam penyusunan rencana evakuasi dan penyusunan prosedur tetap dalam merespon peringatan dini tsunami," sambung dia.
Selain workshop, dalam kegiatan tersebut juga akan dibentuk Tim Siaga Bencana di DesaPalabuhanratu yang anggotanya terdiri dari warga masyarakat yang mampu dan aktif sebagaipengerak dalam penanggulangan bencana tsunami didaerahnya.
Zona Merah di Jabar Bertambah, KBB-Cimahi Kembali Masuk Daftar
Zona merah penyebaran COVID-19 di Jawa Barat kembali bertambah. Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat kembali berstatus zona merah.
"Zona merah bertambah menjadi delapan daerah. Jadi ini kita harus waspada ya," ujar Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Delapan daerah tersebut yakni Kabupaten Garut, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Kota Bandung, Kota Depok dan Kota Cimahi.
"Kabupaten Bekasi ada kenaikan signifikan dari zona kuning ke zona merah, KBB kembali zona merah, Kota Bandung masih zona merah, Kota Depok masih zona merah, Cimahi kembali zona merah," tutur Kang Emil sapaannya.
"Oleh karena itu, kepada yang ada di zona merah untuk terus memperhatikan potensi yang akan terjadi apabila tidak diantisipasi," kata Emil menambahkan.
Emil menjelaskan terkait penambahan daerah-daerah zona merah termasuk daerah yang kembali masuk zona merah. Dari hasil kajian, kata Emil, klaster keluarga saat ini tengah meningkat.
"Dari hasil kajian memang klaster keluarga ini sedang meningkat, itulah kenapa kita memperbanyak ruangan isolasi mandiri untuk menggeser mereka yang di rumah pindah ke ruangan isolasi mandiri, itu peningkatannya. Khusus kabupaten Bekasi, selalu masih berhubungan dengan naiknya klaster di industri kemudian lain-lain masih sama dengan sebelumnya," tutur Emil.
Jabar sendiri kerap menggunakan sistem zonasi dalam penentuan penyebaran. Namun demikian, kata Emil, sistem ini kurang sempurna.
"Kami akui bahwa sistem zonasi ini sedikit kurang sempurna karena kasus harian kami tercampur dengan kasus lama yang diumumkan pusat telat, tapi karena datanya apa yang ada maka saya hanya bisa menyampaikan bahwa tadi 9 ribu kasus yang harian, 4 ribunya adalah kasus lama, itu kan signifikan," kata dia.