Sejumlah perahu pagang milik nelayan di pesisir Palabuhanratu, Sukabumi mengalami kerusakan pasca terjadinya gelombang tinggi yang melanda kawasan tersebut selama satu pekan terakhir ini.
Puing perahu dari bambu itu terlihat hancur, batang-batang bambu yang masih terikat kuat ada yang terombang-ambing di perairan dangkal ada juga yang terdampar menjadi tumpukan sampah teronggok di pesisir pantai.
Nanang, seorang nelayan pagang membenarkan kondisi tersebut. Rata-rata pagang rusak karena ikatan jangkar terlepas dan terbawa arus lalu menghantam karang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada yang terbawa ke tepian ada juga yang lepas lalu hancur karena gelombang. Kalau perahu pagang ini kan rata-rata di ikat tali lalu ditaruh di tengah ditahan pakai jangkar drum," tuturnya kepada detikcom, Senin (14/12/2020).
Satu buah pagang rata-rata dibuat menghabiskan modal sekitar Rp 30 juta. Di atas perahu dibuatkan semacam ruangan untuk nelayan beristirahat. Di bagian bawah pagang diletakan sebuah jaring, ketika malam nelayan menyimpan lampu menggunakan tenaga genset.
"Kadang suka dipakai mancing juga, rata-rata yang ditangkap ikan-ikan kecil. Kadang nelayan menginap, kadang-kadang diambil pakai perahu congkreng. Kalau jumlah keseluruhan yang rusak saya tidak tahu pasti, punya saya ada sekitar dua pagang," ucapnya.
Selain hancur dan terombang-ambing, perahu pagang juga ada yang terdampar di pesisir pantai. Tumpukan bambu bekas pagang terlihat menggunung.
"Kejadiannya kemarin siang pagang milik nelayan terdampar di sini, tidak ada korban jiwa karena kondisi pagang sedang tidak berpenghuni," kata Asep Edom, warga yang tinggal di pesisir pantai Citepus.
Dijelaskan Asep kondisi pagang hancur berantakan setelah diterjang ombak besar. Hal itu membuat tali jangkar terlepas di tengah laut akibat tidak kuat menahan derasnya angin dan gelombang besar.
"Sebenarnya pagang milik nelayan terdampar dan hancur ini bukan kali pertama karena dua hari sebelumnya tiga perahu pagang juga terdampar di pantai Muara Citepus tiga pagang, di pantai Citepus Padi satu," jelasnya.
(sya/mso)