Video seorang pria dan seorang wanita membuka paksa water barier yang terpasang untuk menutup jalan di Kota Bandung viral di media sosial. Penutupan jalan dilakukan Pemkot Bandung dan Polrestabes Bandung membatasi pergerakan warga demi menekan penyebaran COVID-19.
Dari video yang dilihat detikcom, Kamis (10/12/2020) seorang pria dan wanita tersebut membuka barier di jalan yang dilakukan penutupan. Di sisi lain, ada seorang pria berteriak jika Bandung milik dirinya.
"Bandung mah nu aing, Bandung mah tah nu aing, buka de buka. Bandung mah nu aing, buka, buka, buka. (Bandung tuh punya saya, Bandung tuh punya saya, buka de buka. Bandung tuh punya saya, buka, buka, buka)," teriak seorang pria kepada yang membukakan jalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kejadian itu pun, viral di media sosial dan membuat geram para warganet karena penggunaan jalan tersebut tak mendukung kebijakan pemerintah.
Kabid Pengendalian dan Ketertiban Transportasi (PDKT) Dishub Kota Bandung Asep Kuswara mengatakan, kejadian itu terjadi, Rabu (9/12) dini hari di Jalan ABC-Banceuy.
"Kejadian itu terjadi di Jalan ABC-Banceuy, kejadian jam 2 dinihari," kata Asep via sambungan telepon, Kamis (10/12/2020).
Pihaknya menyayangkan kejadian tersebut dan berharap kejadian tak terpuji itu tidak terulang kembali.
"Kalau bisa warga masyarakat, kami bukan menutup jalan akses masuk, tapi kami dari Pemerintah Kota Bandung ingin menghilangkan kerumunan orang di jalan tersebut," ungkapnya.
Menurutnya, kalau mau masuk ke jalan yang ditutup dibuka saja, tapi dengan tujuan yang jelas. "Kalau mau dibuka, ya buka aja. Tapi harus jelas tujuan kemana dan keperluannya apa, kalau tidak perlu diam saja di rumah," jelasnya.
Asep menerangkan, pemerintah itu sayang dan ingin mencegah kerumunan. Tujuannya, kata dia, untuk mengatasi penyebaran COVID-19.
"Pemerintah itu sayang kepada warganya, jangan sampai berkerumun. Tolong sadar dan taati peraturan pemerintah," ujarnya.
(wip/mso)