Sebanyak 26 ribu produk Viral Transport Medium Universitas Padjadjaran (VitPAD) telah didistribusikan ke seluruh Rumah Sakit Pendidikan (RSP) di Indonesia.
VitPAD merupakan media penyimpanan sampel pemeriksaan swab COVID-19. Bedanya ini merupakan hasil buatan anak bangsa khususnya peneliti asal Unpad dan sistem kerja yang lebih mudah.
Salah satu tim peneliti Lia Faridah mengatakan pemerintah melalui Kemendikbud secara resmi membeli dan mengirimkan VitPAD untuk seluruh RSP di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"VitPAD ini dibeli sebagai hibah Kemendikbud untuk seluruh RSP di Indonesia. Sebelumnya beberapa rumah sakit dan BNPB juga telah menggunakan VitPAD. Namun yang sekarang ini secara resmi pemerintah membeli dan mengirimkannya ke seluruh Indonesia," ucap Lia dalam keterangannya, Kamis (10/12/2020).
Dia menjelaskan inovasi ini dikembangkan untuk menjawab beragam permasalahan yang terjadi pada proses swab test COVID-19 mulai dari kebutuhan barang impor hingga kualitas dan sistem alat kerja.
Selama ini, kata dia, Indonesia masih mengandalkan produk Viral Transport Medium (VTM) impor untuk menyimpan spesimen sampel swab COVID-19. VTM tersebut pada umumnya membutuhkan sistem transportasi dengan pengamanan berlapis dan harus disimpan dalam kotak pendingin agar suhunya terjaga.
Sementara, VitPAD yang dikembangkan Unpad memiliki beberapa kelebihan. "VitPAD ini easy handling, friendly user dan tidak perlu coolbox (kotak pendingin). Itu sebabnya banyak disukai oleh konsumen," ujarnya.
"Jadi proses yang sangat memudahkan konsumen untuk transport dari lokasi ke laboratorium itu sangat dibutuhkan. Bayangkan jika harus membawa coolbox yang cukup besar, es habis di jalan dan tidak ada dry ice, itu cukup merepotkan," tambah Lia.
VitPAD saat ini telah memperoleh Tingkat Kesiapanterapan Teknologi (TKT) tingkatan delapan dan sembilan. Setelah melewati proses skala laboratorium, validasi, produksi skala industri, dan distribusi kalangan terbatas, kini VitPAD ada di tahap produksi skala industri dengan skala lebih luas dan lebih besar.
TKT merupakan tingkat kondisi kematangan atau kesiapterapan suatu hasil penelitian dan pengembangan teknologi yang diukur secara sistematis baik oleh pemerintah, industri atau masyarakat. TKT disusun dalam 9 tingkatan yang masing-masing tingkatan memiliki indikator capaian TKT.
Beberapa orang dibalik hasil inovasi tersebut dicantaranya peneliti dari Fakultas Kedokteran dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Dr. Hesti Lina Wiraswati, Dr. Shabarni Ghaffar, Dr. Shavira Ekawardhani, Lia Faridah, dr., dan Nisa Fauziah, dr.
Tonton video 'Tim UNPAD dan ITB Tunjukkan 3 Alat Pendeteksi Covid-19':