Jabar Hari Ini: Mayat Perempuan Terikat-Aa Gym Bicara Penembakan 6 Anggota FPI

Jabar Hari Ini: Mayat Perempuan Terikat-Aa Gym Bicara Penembakan 6 Anggota FPI

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 08 Des 2020 19:51 WIB
Aa Gym soal kematian 6 laskar FPI
Aa Gym (Foto: Screenshoot Instagram)
Bandung -

Sejumlah kabar muncul dari Jawa Barat mulai dari penemuan jasad perempuan terikat hingga jelang hari pencoblosan Pilkada serentak.

Berikut rangkuman berita Jabar hari ini :

Geger Jasad Perempuan Terikat dan Mulut-Mata Dilakban

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jasad seorang wanita ditemukan tidak bernyawa di dalam rumahnya. Mirisnya, wanita tersebut tewas dalam keadaan kaki terikat dan mulut tertutup lakban.

Kapolresta Bandung Kombes Hendra Kurniawan membenarkan informasi tersebut. Hendra mengatakan, petugas mendapatkan informasi dari keluarga korban pada Senin (7/12).

ADVERTISEMENT

"Pada hari Senin, 07 Desember 2020, diketahui sekira pukul 05.30 WIB, bertempat di Kampung Legok Kerteuw RT 03/09 Desa Sukanagara Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung, telah ditemukan korban meninggal dunia dalam sebuah rumah milik korban," ujar Hendra dalam rilis yang diterima detikcom, Selasa (8/12/2020).

Dari informasi yang diterima, korban bernama Enung berusia 57 tahun. Hendra menjelaskan, saat ditemukan korban dalam keadaan badan telungkup, kedua kaki dan tangannya terikat oleh lakban. Mata dan mulutnya pun ditutupi lakban.

"Kondisi telungkup, kedua kaki dan tangan terikat lakban, serta mulut dan mata korban tertutup lakban," terang Hendra.

Petugas kepolisian langsung melakukan identifikasi di lokasi tempat kejadian perkara. Saat ini, petugas tengah memintai keterangan kepada dua orang saksi.

"Saat ini kami telah mendata korban, serta meminta keterangan ke setiap saksi. Ada dua saksi yang sudah dimintai keterangan," kata Hendra.

Saat ini, penemuan jasad tersebut ditangani langsung olehSatreskrim Polresta Bandung. Pihaknya terus melakukan penelusuran.

Garut Zona Merah Penyebaran COVID-19

Kabupaten Garut dinyatakan jadi zona merah penyebaran COVID-19 di Jawa Barat. Terdapat peningkatan kasus konfirmasi yang meningkat signifikan setiap harinya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Garut, hari ini ada penambahan sebanyak 18 kasus konfirmasi positif COVID-19.

"Jumlah tersebut diketahui setelah pemeriksaan terhadap 45 sampel di RSUD dr. Slamet Garut dan sampel lain di fasilitas kesehatan," ucap Humas Tim Gugus Tugas Yeni Yunita, Selasa (8/12/2020).

Dengan bertambahnya 18 kasus baru hari ini, total ada 2.319 kasus COVID-19 yang terkonfirmasi di Garut. Rinciannya 915 kasus aktif, 1.345 kasus yang berhasil sembuh dan 59 kasus yang meninggal dunia.

Penambahan yang signifikan membuat Garut dinyatakan menjadi zona merah COVID-19 pada Senin (7/12) kemarin oleh Pemprov Jabar. Garut menjadi zona merah dengan lima Kabupaten/Kota lain yakni Depok, Kota Bandung, Kabupaten Karawang, Kota Tasikmalaya, dan Kabupaten Majalengka.

Selain itu diketahui kerap terjadi outbreak atau penambahan kasus COVID-19 dalam jumlah yang besar di Kabupaten Garut. Terbaru, pada Senin kemarin, ada penambahan sebanyak 122 kasus baru.

Dari total kasus COVID-19 yang terkonfirmasi, diketahui penyebaran Corona terjadi hampir di semua daerah di Garut. Dari 42 kecamatan yang ada, hanya Kecamatan Mekarmukti yang hingga kini dinyatakan belum terjadi kasus COVID-19.

Diketahui juga ada 7 kecamatan dengan sumbangan kasus COVID-19 terbanyak di Garut. Ketujuh kecamatan tersebut didominasi kecamatan yang terletak di pusat kota.

1. Kecamatan Tarogong Kidul 287 kasus
2. Kecamatan Garut Kota 241 kasus
3. Kecamatan Pangatikan 202 kasus
4. Kecamatan Cilawu 191 kasus
5. Kecamatan Tarogong Kaler 163 kasus
6. Kecamatan Samarang 124 kasus
7. KecamatanKarangpawitan 111 kasus

Aa Gym Serukan Tim Independen Usut Penembakan 6 Laskar FPI

Dai kondang Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) menyampaikan dukanya terhadap kematian enam Laskar FPI. Ia mendorong adanya tim independen yang mengusut kasus tersebut.

"Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Musibah 6 meninggal anak bangsa (Laskar FPI)," kata Aa Gym dalam unggahannya di Instagramnya, @Aagym, Selasa (8/12/2020).

Aa Gym mengaku prihatin dengan kejadian tersebut. Apalagi, kronologi penembakan enam Laskar FPI tersebut oleh polisi tersebut masih simpang siur kebenarannya.

"Penjelasan (kronologi) yang berbeda baik dari kepolisian maupun FPI, dan ini sangat-sangat membingungkan masyarakat juga mencemaskan," ungkap dia.

Pimpinan Ponpes Daarut Tauhid ini pun mengusulkan dibentuknya lembaga independen yang bisa mengungkap fakta insiden tersebut. Langkah ini untuk mencegah kekeliruan yang muncul di publik.

"Semoga akan ada lembaga independen yang dipercaya oleh seluruh masyarakat untuk bisa mengungkap semua ini dengan sejelas-jelasnya, se-transparan mungkin, sehingga kebenaran itu nyata dan keadilan itu terbukti," jelas dia.

Aa Gym mengimbau kepada semua pihak menahan diri untuk tidak terpancing dengan informasi sesat di balik insiden tersebut. Ia juga mengajak masyarakat berdoa masalah ini bisa tuntas dengan seadil-adilnya.

"Diimbau kepada siapapun mari sungguh-sungguh kita menahan diri dari tindakan kekerasan kepada siapapun dengan cara apapun. Karena kekerasan pasti menimbulkan masalah baru dan hindari menyebarkan informasi penjelasan yang salah," tegas Aa Gym.

"Kari kita perbanyak doa karena yakin Allah menyaksikan segala-galanya dan Allah maha tau sesungguhnya. Semoga Allah membukakan semua ini sehingga kita bisa bersikap dengan benar dan adil. Semoga kejadian ini tidak terulang kembali," ujar Aa Gym.

Sejauh ini pihak kepolisian menyebut bahwa 10 orang pengawal Habib Rizieq memepet kendaraan polisi, lalu menodongkan senjata api kepada petugas yang melakukan penyelidikan. Sementara FPI mengklaim bahwa Laskar FPI tak dibekali senjata api.

Sementara itu Koalisi Akai Menyelamatkan Indonesia (KAMI) se-Jawa juga meminta pengusutan secara independen.

"Setelah mengikuti dan mencermati perkembangan kejadian penembakan oleh aparat keamanan, apapun alasannya. KAMI se-Jawa mengambil sikap di antaranya mengutuk keras kekerasan yang telah menimbulkan korban jiwa/nyawa enam laskar FPI," tulis KAMI se-Jawa dalam keterangan yang diterima detikcom, Selasa (8/12).

Dalam pernyataan sikap yang ditandatangani oleh lima Presidium KAMI yakni Daniel M Rasyid (Jatim), Mudrick SM Sangidu (Jateng), Sukri Fadloli (DIY), Radhar Tribaskoro (Jabar), Djuju Purwantoro (AP KAMI DKI Jakarta), mereka juga menyatakan agar negara hukum ini, tak berubah menjadi negara kekuasaan.

"Mendesak untuk segera dibentuk Tim Pencari Fakta Independen untuk mengetahui kejadian yang sebenarnya, yang bisa dipertanggungjawabkan secara politis dan hukum," katanya.

"Kita cegah negara hukum berubah menjadi negara kekuasaan,"pungkasnya.

Penyelenggara Acara Kerumunan HRS di Bogor Mangkir Panggilan Polisi

Pihak penyelenggara kegiatan di Megamendung, Bogor yang menimbulkan kerumunan mangkir dari panggilan polisi untuk diperiksa. Polisi akan melayangkan surat panggilan kedua untuk panitia.

"Rencana (pemeriksaan) dua orang, tapi info dari penyidik tidak hadir," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar Kombes CH Patoppoi saat dikonfirmasi, Selasa (8/12/2020).

Patoppoi mengatakan sedianya hari ini penyidik Polda Jabar akan memeriksa dua orang diduga panitia penyelenggara. Kedua orang tersebut berinisial UA dan HMA.

"(Keduanya) diduga selalu panitia," kata dia.

Dengan tidak hadirnya dua panitia tersebut dipanggilan pertama, penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jabar akan melayangkan surat panggilan kedua. Namun belum diketahui kapan pemanggilan kedua dilakukan.

"Rencana dipanggil kedua. (Waktunya) nanti kita lihat perkembanhan," tuturnya.

Seperti diketahui, Pentolan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab mengunjungi Pondok Pesantren Alam Agrokultural Markaz Syariah, Megamendung, Kabupaten Bogor. Para santri antusias menyambut kedatangan Rizieq.

Dalam kegiatan itu terjadi kerumunan massa.Sebagain massabahkn ada yang tak mengenakan masker.

Tak Ber-KTP Kabupaten Bandung, Yena-Atep-Sahrul Tak Nyoblos

Hari pencoblosan menyisakan satu hari lagi. Sejumlah pasangan calon sudah sekuat tenaga menumpahkan semua strategi dalam Pilkada Kabupaten Bandung tahun 2020.

Dari tiga pasangan calon yang berada di Pilkada Kabupaten Bandung, hanya ada tiga calon yang masuk daftar pemilih tetap (DPT) atau yang dapat mencoblos di TPS nanti. Tiga orang tersebut adalah Cabup Kurnia Agustina, Cawabup Usman Sayogi dan Cabup Dadang Supriatna.

Sementara pasangan nomor dua yakni Yena Iskandar Ma'soem dan Atep mereka tidak memiliki hak milih karena berdomisili di Kota Bandung. Sama halnya dengan Sahrul Gunawan dia tidak memiliki hak memilih karena berdomisili di Bogor.

"Yang tidak nyoblos yang KTP nya tidak di Kabupaten Bandung, Yena Kota Bandung, Atep Kota Bandung, dan Sahrul Bogor," kata Ketua KPU Kabupaten Bandung Agus Baroya saat dihubungi detikcom, Selasa (8/12/2029).

Agus mengatakan, tiga calon yakni Nia, Usman dan DS merupakan warga berdomisili Kabupaten Bandung. Nia diketahui berdomisili di Ciparay, Usman di Soreang sedangkan DS di Bojongsoang.

"Iya hanya tiga. Kalau Nia Ciparay, Usman Soreang, DS itu Bojongsoang," katanya.

Dari informasi yang didapatkan detikcom, Nia akan mencoblos di Kecamatan Ciparay. Ia mendapatkan undangan memilih sekira pukul 09.00 - 10.00 WIB. Sementara pasangannya Usman, ia akan mencoblos di TPS 0015, Desa Parungserab, Soreang.

Kemudian, Dadang Supriatna akan mencoblos di TPS 0024, di RT 01, RW 014, Kampung Sapan, Desa Tegalluar, Kecamatan Bojongsoang. Ia menerima jadwal ke TPS pada pukul 07.00 hingga 08.00 WIB.

Halaman 2 dari 5
(mud/mud)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads