Lima orang guru di salah satu SMA Negeri di Cianjur terkonfirmasi positif COVID-19. Pelaksanaan kegiatan belajar tatap muka tahun depan pun akan dikaji ulang.
Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Cianjur Yusman Faisal, mengatakan kelima guru tersebut terkonfirmasi positif usai hasil swab test keluar beberapa hari lalu.
"Mereka diswab beberapa pekan lalu. Ada puluhan orang yang diswab, tapi lima diantaranya ternyata terkonfirmasi positif COVID-19," ucap dia saat ditemui di Pendopo Cianjur, Jalan Siliwangi, Selasa (8/12/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya para guru tersebut terkonfirmasi positif tanpa gejala, sehingga tidak dirawat di rumah sakit.
Tetapi sementara mereka masih menjalani isolasi mandiri di rumah, sebab pusat isolasi di Vila Bumi Ciherang sudah penuh.
"Rencananya diisolasi di Bumi Ciherang, tapi karena penuh mereka masuk dalam daftar tunggu. Jika nanti ada yang pulang, segera mereka dibawa ke pusat isolasi," ucapnya.
Yusman mengatakan dengan ditemukannya guru yang terkonfirmasi positif, rencana kegiatan belajar tatap muka pada awal 2021 akan dikaji ulang.
Dikhawatirkan belajar tatap muka malah menimbulkan penyebaran COVID-19 pada guru ataupun siswa.
"Akan dikaji ulang dan dipertimbangkan. Karena berpotensi ada penyebaran. Apalagi setelah terkonfirmasinya 5 orang guru dari salah satu SMA negeri di Kecamatan Cianjur," tuturnya.
Sementara itu, Plt Bupati Cianjur Herman Suherman, mengatakan jika nantinya tetap digelar KBM tatap muka, Pemkab hanya akan mengizinkan sekolah di kecamatan yang statusnya zona hijau.
"Kalau kecamatan yang penyebarannya tinggi dan jadi zona merah, tidak akan diizinkan. Tapi secara keseluruhan tetap akan dikaji berdasarkan pertumbuhan kasus hingga akhir Desember ini," pungkasnya.