Pemadam kebakaran Kabupaten Ciamis tidak hanya bertugas untuk memadamkan api. Namun banyak kegiatan lainnya dalam hal pertolongan kepada masyarakat bahkan penanganannya melebihi jumlah dari tugas utamanya.
Kepala UPTD Pemadam Kebakaran Kabupaten Ciamis Een Hendarli mengatakan petugas Damkar wajib menindaklanjuti laporan dari masyarakat. Terutama yang membutuhkan pertolongan.
Laporan yang masuk itu paling banyak adalah evakuasi sarang tawon sebanyak 86 titik. Untuk kebakaran sendiri sebanyak 43 kasus dalam kurun waktu Januari sampai November akhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu ada juga evakuasi cincin yang nyangkut di jari tangan sebanyak 8 kali dan evakuasi ular yang masuk ke permukiman warga sebanyak 26 ekor. Sedangkan untuk kebencanaan Damkar Ciamis membantu evakuasi pohon tumbang 3 kali dan longsor 7 kali.
"Jadi untuk tahun ini kami lebih banyak menangani evakuasi sarang tawon yang bersarang pada rumah warga dibanding dengan kejadian kebakaran. Memang kondisinya membahayakan penghuninya," ungkap Een, Selasa (8/12/2020).
Sarang tawon yang dilaporkan masyarakat tersebut harus dievakuasi karena berukuran besar dan berada pada permukiman warga.
"Alhamdulillah kami telah memiliki peralatan lengkap untuk melakukan evakuasi. Karena memang sebagai petugas Damkar harus selalu siap di berbagai kondisi," ujar Een.
Een menjelaskan, kejadian kebakaran di Kabupaten Ciamis selama 2020 ini 43 kasus kebanyakan diakibatkan karena korsleting listrik dan tungku atau kompor yang tidak dimatikan. Untuk itu, ia mengimbau masyarakat untuk memeriksa jaringan listrik rumah secara berkala.
"Kalau bepergian ke luar, harus diperiksa tungku dalam keadaan padam. Itu biasanya terjadi pada rumah semi permanen," terangnya.
Di tahun 2020 ini penanganan kebakaran di Ciamis bisa lebih cepat. Karena Pemkab Ciamis telah membeli 5 unit Damkar yang kini ditempatkan di beberapa titik.