Warga di Sukabumi membuat posting-an soal ruang isolasi RS Betha Medika di Sukabumi yang kotor karena terdapat kantong jenazah dan pispot bekas berserakan. di dalam ruangan ternyata masuk ke dalam daftar rumah sakit rujukan COVID-19.
Hal itu diungkap Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi Rika Mutiara. Rika menyebut meskipun RS swasta, rumah sakit itu mengantongi SK dari Gubernur Jawa Barat.
"Rumah sakit Betha itu rumah sakit swasta tapi sudah menjadi rumah sakit rujukan COVID-19, salah satu rumah sakit ya Kabupaten Sukabumi itu ada SK-nya dari pak gubernur. Tidak semua rumah sakit itu di SK-kan oleh gubernur sebagai rumah sakit rujukan Covid," kata Rika melalui sambungan telepon, Sabtu (5/12/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Soal adanya komplain dari salah seorang keluarga pasien soal ruangan isolasi yang kotor dan berantakan, Rika mengaku baru mendapat kabar tersebut. Ia meyakini ada alasan tertentu dari pihak RS kenapa hal itu bisa terjadi.
"Soal itu saya belum tahu cerita, coba kirim yang ramai di medsosnya. Nanti saya teruskan ke RS Betha Medika, apakah seperti itu. Kalau yang saya tahu ruang isolasi itu di Betha Medika memang isolasi tidak tekanan negatif. Isolasinya dalam artian isolasi standar, itu ya tersendiri seperti layaknya kamar rawat inap biasa. Tetapi memang dia dengan fasilitas yang bisa dibilang yang standar aja," tutur Rika.
Rika pernah menyambangi rumah sakit tersebut pada dua bulan lalu."Tidak ada yang berserakan seperti itu. Kemudian ruangannya menurut saya sesuai persyaratan, ada jendelanya bisa dibuka juga, kemudian dalam pengawasan perawat ya. Tapi masa sih ruang isolasi yang baru disatukan dengan kantong jenazah dan lain lain, masa ada kaya gitu. Saya harus tanyakan dulu, laporan seperti apa," ujar Rika.
Direktur RS Betha Medika Yudhi Nugraha Adenil mengatakan pihaknya masih menelusuri terkait kejadian tersebut. Namun, menurutnya, ruangan itu memang sering digunakan untuk pasien suspek COVID-19.
"Setelah telusur lapangan memang ruangan itu sering digunakan untuk pasien yang suspek Covid dan menunggu untuk RS rujukan. Di ruangan tersebut juga sebelumnya memang ada pasien yang menunggu juga untuk dirujuk. Tim kebersihan saat itu sedang membersihkan juga ruang IGD. Kami sudah hubungi juga pihak keluarga dan pasien," kata Yudhi.