44 Santri di 2 Klaster Ponpes Cianjur Dinyatakan Sembuh dari COVID-19

44 Santri di 2 Klaster Ponpes Cianjur Dinyatakan Sembuh dari COVID-19

Ismet Sea= - detikNews
Jumat, 27 Nov 2020 13:44 WIB
Poster
Foto: Ilustrasi (Edi Wahyono/detikcom).
Cianjur -

Puluhan santri dari beberapa klaster pondok pesantren di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dinyatakan sembuh dari COVID-19. Namun masih ada satu klaster lagi yang masih dipantau ketat gugus tugas.

Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Cianjur Yusman Faisal mengatakan ada empat pesantren yang santrinya terkonfirmasi positif COVID-19. Namun hanya tiga yang menjadi klaster.

"Yang jadi klaster itu pesantren di Cugenang dengan 35 santri dan guru yang positif, di Karangtengah dengan 7 santri positif, dan di Cilaku yang terdapat 14 santriwati positif. Sedangkan untuk satu pesantren lagi, yakni di Cipanas hanya ada 2 orang jadi bukan merupakan klaster," ujar Yusman, Jumat (27/11/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya usai menjalani isolasi dan penanganan medis, para santri di klaster pesantren di Karangtengah dan Cugenang sudah terkonfirmasi sembuh seluruhnya.

"Dari tiga klaster, sudah dua klaster yang dinyatakan sembuh seluruhnya. Dua orang di pesantren di Cipanas juga sudah sembuh. Jadi kalau berdasarkan jumlah, dari total 58 santri, sudah 44 santri yang dinyatakan sembuh," tuturnya.

Yusman mengungkapkan saat ini tinggal klaster pesantren di Kecamatan Cilaku yang masih dipantau kondisi kesehatan santrinya. Bahkan dimungkinkan jumlah santri yang terkonfirmasi positif akan bertambah, mengingat ada sekitar 60 santri yang sudah diswab dan menunggu hasilnya keluar.

ADVERTISEMENT

"Kalau yang Cilaku kan baru terkonfirmasi pekan lalu. Jadi masih butuh waktu hingga para santriwatinya sembuh. Belum lagi ada test lanjutan pasca ada yang terkonfirmasi. Jadi kemungkinan ada penambahan, tapi kami berharap yang 60 itu negatif," kata dia.

Ia menambahkan gugus tugas akan bersurat ke setiap pondok pesantren di Cianjur untuk melaporkan secara rutin kondisi kesehatan para santrinya.

Hal itu dilakukan sebagai upaya deteksi dini, sehingga penyebaran COVID-19 bisa diputus sejak awal.

"Selama ini kami kendala di data dan laporan, hanya ada 7 pesantren yang rutin melaporkan kegiatan belajar dan kesehatan siswa. Padahal informasi dari ponpes penting, untuk deteksi dini. Makanya kami akan sebarkan surat ke setiap pesantren, dan tindakan tegas jika tak melapor secara rutin," pungkasnya.

(mso/mso)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads