Kasus COVID-19 di Kota Bandung terus mengalami peningkatan. Wali Kota Bandung Yana Mulyana menyebut peningkatan kasus terjadi imbas dari tes masif yang dilakukan.
"Ini konsekuensi dari tes yang kita lakukan," kata Yana di Kecamatan Sumur Bandung, Kamis (26/11/2020).
Yana menyatakan, rapid test yang dilakukan Pemkot Bandung sudah di atas dua persen atau melebihi ketentuan WHO. "Sampai saat ini kita sudah melakukan rapid test sudah lebih dari 50 ribu, dua persen di atas jumlah penduduk, itu di atas ketentuan WHO," ucap Yana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Begitupun dengan swab test yang dilakukan, sudah melebihi angka 45 ribu. "Swab test, kita sudah di atas 45 ribu juga, memang sudah hampir dua persen dari ketentuan (WHO)," ungkapnya.
Menurutnya dengan dilakukannya tes masif ini pihaknya menjadi tahu penyebaran COVID-19 yang terjadi di Kota Bandung.
"Kita tahu, dari masifnya tes yang kita lakukan, kita semakin tahu, mudah-mudahan ini memudahkan kita untuk mentracing dan mentracking," tuturnya.
Saat disinggung akhir-akhir ini penambahan kasus COVID-19 yang mencapai 50 hingga 100 kasus, Yana menyebut itu juga konsekuensi dari tes masif yang dilakukan. Meski begitu, hal itu tak terlepas dari antisipasi protokol kesehatan yang harus dijaga oleh masyarakat.
"Ada 100 lebih penambahan, ya itu tadi konsekuensi dari dilakukannya tes. Karena COVID-19 ini karakternya mudah menular karena droplet, kenapa sih kita harus jaga jarak kan karakternya muncrat, kalau enggak jaga jarak kalau pulang ke rumah, kalau ada yang positif nempel di baju itu ada potensi penularan," ujarnya.
(wip/mso)