Sekelompok Massa Tolak Habib Rizieq Datang ke Sukabumi

Sukabumi -

Sekelompok pria berkumpul di area Monumen Palagan Bojongkokosan, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Kamis (26/11/2020). Mereka membentangkan beberapa spanduk yang di antaranya bertuliskan 'Rizieq Shihab Sang Provokator' .

Dari selebaran yang dibagikan, puluhan orang itu tergabung Koalisi Perjuangan Rakyat Sukabumi. Di selebaran itu juga tertulis tiga pernyataan sikap berkaitan Habib Rizieq Syihab (HRS).

Pantauan detikcom, seorang pria bertopi, kaca mata hitam mengenakan kaus berkerah motif salur tiba-tiba maju ke depan dan menginstruksikan kepada rekan-rekannya untuk menyanyikan lagu 'Padamu Negeri'. Selain membawa beragam spanduk, mereka juga membawa bendera merah putih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita tetap teguh, bahwa Pancasila sebagai landasan negara yang sudah final. Kita memberikan dukungan kepada Panglima TNI, memberikan dukungan kepada Polri memejahijaukan HRS. Bagaimanapun kondisinya, siapapun semua masyarakat Indonesia, termasuk HRS, adalah warga negara yang patuh dan tunduk terhadap hukum negara di Republik Indonesia," teriak pria bertopi tersebut dalam orasinya.

Pria itu diketahui bernama Andi Zulfikar. Ia adalah koordinator lapangan aksi tersebut. Andi menyebut aksinya itu sebagai bentuk dukungan kepada Panglima TNI dan Polri untuk mengusut kasus yang berkaitan dengan makar, fitnah dan keinginan mengganti NKRI menjadi NKRI Syariah.

"Kami dari Koalisi Perjuangan Rakyat Sukabumi memberi dukungan penuh kepada panglima TNI, Polri untuk mengusut tuntas kasus kasus berkaitan dengan pertama makar, fitnah, mengganti NKRI yang berlandaskan Pancasila dan UUD 45 menjadi NKRI Syariah," ujar Andi.

Andi meminta aparat penegak hukum untuk menindak pelanggaran yang dilakukan oleh Habib Rizieq. Saat beraksi, massa juga membentangkan spanduk soal penolakan kedatangan Habib Rizieq ke Sukabumi.

"Isu yang berkembang dia akan ke Sukabumi dalam rangka memperingati maulid tapi itu baru isu, mudah mudahan rakyat Sukabumi tidak terprovokasi termakan makar, propaganda untuk mengadu domba rakyat Sukabumi," tutur Andi.

Halaman 1 2

Selanjutnya