Sejumlah pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Bandung Barat (KBB) masuk daftar tunggu rujukan dari RSUD Cililin ke rumah sakit lainnya.
Hal tersebut lantaran ruang isolasi pasien COVID-19 di RSUD Cililin, KBB sudah terisi semuanya. Dari 13 bed yang disediakan semuanya sudah terisi penuh.
RSUD Cililin memiliki 4 ruang isolasi hijau yang ditujukan untuk pasien yang tidak mengalami gejala atau orang tanpa gejala (OTG) COVID-19, kemudian 2 ruang isolasi kuning yang ditujukan untuk pasien bergejala COVID-19. Masing-masing ruangan berisikan dua pasien.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kondisi sekarang memang full bed oleh pasien-pasien COVID-19. Ada juga pasien yang waiting list untuk dirujuk ke rumah sakit rujukan lain," ungkap Direktur Utama RSUD Cililin Ahmad Oktorudy, saat ditemui detikcom, Selasa (24/11/2020).
Jumlah pasien COVID-19 yang menunggu untuk dirujuk maupun masuk ke ruang isolasi khusus ada empat orang, tapi ada di antara mereka yang sudah dirujuk ke rumah sakit lain.
"Jadi, ada pasien yang tidak bisa dirawat di ruang isolasi di RSUD Cililin, itu harus dirujuk. Nah, kami masih menunggu jawaban dari Sistem Rujukan Terintegrasi (Sisrute) itu. Kalau sekarang, yang waiting list itu masih diisolasi di ruang isolasi UGD COVID-19," tuturnya.
Penuhnya ruang isolasi khusus COVID-19 di RSUD Cililin disebabkan oleh peningkatan kasus usai libur panjang beberapa waktu lalu. Menurutnya, libur panjang kemarin berdampak pada melonjaknya pasien COVID-19 di wilayah Bandung Barat.
"Kasus COVID-19 di Bandung Barat sempat menurun. Namun mulai melonjak lagi setelah libur panjang kemarin, terus meningkat sampai bed penuh. (Libur panjang) itu memang perlu dievaluasi," tuturnya.
Meski demikian, pihaknya memastikan ketersediaan alat pelindung diri (APD) untuk tenaga kesehatan masih memadai. Pelayanan kepada pasien fi luar COVID-19 juga diperketat, baik proses screening maupun dalam pelayanan pasien.
"Stok APD Insya Allah aman. Screening juga kita perketat tidak ada pasien yang menunggu atau besuk," paparnya.